Putri Bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X Marah, Kru TV Injak Plengkung Keraton

laki-laki pembawa acara ini turun dari atas plengkung bukan melalui tangga tetapi melalui dinding miring di samping tangga.

Editor: Hendra
IST
Foto dua orang remaja yang naik hingga ke bagian atas plengkung Kraton Yogyakarta 

Tak disangka, video cuplikan ini dilihat oleh putri bungsu raja Yogykarta, GKR Bendoro.

Langsung saja dia menulis kekesalahannya di akun instagramnya. "Mau syuting film silahkan tapi jaga sopan santun anda. Plengkung ini adalah situs bersejarah, Anda boleh masih muda dan bukan asli Jogja tapi sopan santun terhadap benda bersejarah tetap dipatuhi. @lambe_turah tolong di sampaikan, terima kasih," ujar wanita yang sempat terpilih mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kontes Miss Indonesia tahun 2009.

Setelah putri Sultan Yogyakarta ini mengunggah foto dan keterangan foto ini, puluhan netizen langsung berkomentar.

Bahkan ada yang langsung memberi tahu siapa pria pembawa acara berbaju hitam dan bertopi merah ini.

"Niki lho kanjeng bocahe (Ini lho Kanjeng, anaknya adalah) @komoricky ," ujar akun @choi_insani.

Wajar jika GKR Bendoro sebagai keluarga Keraton Yogykarta ini geram.

Hal ini mengingat, lantaran plengkung ini bukan sekadar bangunan biasa dan menjadi bangunan keraton yang dilindungi.

Plengkung Nirbaya atau dikenal dengan nama plengkung gading ini terletak di sebelah selatan Alun-alun Selatan.

Nirbaya berasal dari kata "nir" yang artinya tidak ada, dan kata "baya" yang berarti bahaya.

Jadi plengkung ini memiliki filosofi tidak adanya bahaya yang mengancam.

Plengkung Nirboyo juga menjadi pintu keluar bagi jenazah sultan dan keluarganya ketika hendak dimakamkan.

Almarhum kakek dari GKR Bendoro, Sri Sultan HB IX ketika akan dimakamkan ke Imogiri melalui plengkung ini.

Inilah alasan filosofi mengapa putri Raja Yogyakarta ini geram. (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved