Ada Kisah-kisah Lucu di Sela-sela Kemuraman Pengkhianatan G30S, Mulai dari Makan Hingga Knalpot
Tidak selalu ABRI menggunakan senjata untuk menaklukkan musuh. Misalnya saja ketika mereka berusaha merebut kembali RRI Semarang yang waktu itu ...
(Sinar Harapan, Minggu, 17 Oktober 1965)
Haus
Taktik memang kadang-kadang lebih ampuh daripada perlawanan langsung. Misalnya saja ketika Brigjen Surjo Sumpeno yang waktu itu Pangdam VII Diponegoro didatangi seorang kapten yang berkata,
"Jenderal, mulai sekarang, Jenderal ditahan."
"Tahan boleh saja, tapi saya haus. Coba, tolong ambilkan teh dulu," sahutnya.
Baca: Gabung di Geng Seksi Girl Squad, Pakaian Ashanty di Tempat Ini Jadi Sorotan!
Maka pergilah si kapten mencari teh dan Brigjen Surjo Sumpeno memanfaatkan kesempatan itu untuk meloloskan diri. Beberapa waktu kemudian sebuah batalyon dan pasukan taruna AMN (sekarang AKABRI) di bawah pitnpinan sang brigjen bergerak membebaskan Yogya dan kemudian Solo. •
(Kompas, Selasa, 12 Oktober 1965)
Baca: Dikenal sebagai Bintang Panas Terpopuler, 3 Postingan Miyabi Ini Justru Bikin Ngiler
Baca: Jadi Viral, Inilah Penampakan Bantal Guling Pocong Teman Baru Tidur Anda, Berani?
Gara-gara knalpot
Sebuah truk melewati istana kepresidenan di Cipanas. Satuan Cakrabirawa yang bertugas menjaga istana mengira mendengar tembakan.
Mereka membalas sambil tak lupa memadamkan penerangan di istana. Satuan-satuan angkatan darat yang bertugas mengawasi istana tersebut agaknya mengira tembakan itu diarahkan kepada mereka.
Maka mereka pun membalas menembak ke istana. Untunglah beberapa anggota satuan AD berinisiatif merangkak mendekat ke istana untuk menanyakan duduk perkaranya.
Baca: Jadi Viral, Pengamen Ini Awalnya Nantangin Penumpang di Bus, Tapi Langsung Ciut saat Diginiin
Siapa sangka yang semula dikira tembakan oleh pasukan Cakrabirawa adalah letupan-letupan knalpot bocor dari truk yang tadi lewat.
(Kompas, Selasa, 26 Oktober 1965)