Kisah Mantan Pramugari Lion Air Laura Lazarus 2 Kali Kecelakaan Pesawat, Mukanya Hancur
Mantan pramugari Lion Air Laura Lazarus menceritakan pengalamannya mengalami kecelakaan dua kali.
Hingga 2017, ia masih menjalani operasi di bagian kaki.
Baca: Curhat ke Gurunya, Pramugari Lion Air JT610 Alfiani Bilang Merasa Sangat Lelah
Laura mengatakan, "Lion Air itu menanggung (biaya perawatan) pada awal ketika kejadian kecelakaan, delapan bulan awal dia (Lion Air) tanggung. Pokoknya dia sudah lepas sejak tahun 2007, nggak ada lagi pertanggungjawaban."
Ia mengalami kecelakaan pada usia 19 tahun.
Gaji pokoknya berhenti dikirim di tahun 2006.
Tahun 2007 tak ada kabar dari pihak Lion Air.
"Tahun 2008 saya coba nyamperin tapi nggak ada kabar (dari Lion Air)," kata Laura.
Saat itu Laura mengalami kebingungan sebagai anak muda berusia 19 tahun.
Ia bertindak sebagai tulang punggung keluarga.
Karena itulah ia mencari cara memperjuangkan kehidupan dan menanyakan kepada pihak Lion Air.
Baca: Mery Yulanda Pramugari Lion Air JT610 Akan Dilamar Sang Kekasih, tapi Musibah Menimpanya
Pada suatu titik ia merasa dikecewakan.
"Pada suatu titik saya berpikir 'oh mungkin pertanggung jawaban mereka sampai segini'. Tapi paling tidak bisalah memberi pemberitahuan atau diberi surat 'terima kasih atas apa yang telah kamu lakukan.' Tapi ya kembali lagi, mungkin mereka sibuk," ucap Laura.
Kini Laura sudah menjadi founder sebuah penerbitan buku bernama Growing Publishing dan ia ingin membangun Indonesia melalui pendidikan.
Ditanya apakah ia merasa kecewa pada maskapai yang pernah menjadi tempatnya bekerja itu, Laura mengaku ia memang pernah kecewa.
Namun, kini ia mengaku sudah biasa saja, karena jika rasa kecewa terus dipendam, ia tak akan ada di tempatnya sekarang.
Sebelumnya, GridHot.IDtelah memberitakan ketentuan ganti rugi maskapai terhadap penumpang dalam kecelakaan yang mengakibatkan korban tewas, cacat, dan luka.