Soal Oknum Polisi yang Diduga Aniaya Murid TPA, Begini Kesaksian Ustazah dan Bocah yang Masih Trauma
Soal Oknum Polisi yang Diduga Aniaya Murid TPA di Basel, Begini Kesaksian Ustazah dan Bocah yang Trauma
Selain itu peristiwa tersebut membuat trauma korban dan teman-temannya di TPA.
"Kita dapat info dari pengajar TPA bahwa trauma tak hanya dialami oleh korban, tapi rekan- rekan korban yang tak mau berangkat ke TPA karena takut," beber Sapta Qodria.
Cerita Kronologis
Dalam pertemuan tersebut diceritakan kronologis kejadian yang menimpa Dn yang dilakukan oleh Bripka Jam.
Bermula saat Dn layaknya anak kecil ribut dengan rekannya anak perempuan satu TPA yang merupakan anak dari Bripka Jam.
Namun keributan tersebut sempat ditengahi oleh para ustazah di TPA.
Keduanya pun sudah bermaaf- maafan dan bersalaman.
Ternyata Bripka Jam sempat ditelepon anaknya menggunakan jam HP sehingga naik pitam.
Brigadir Jam pun mendatangi TPA dan tanpa basa basi langsung menyeret Dn keluar ruangan.
Hal tersebut membuat kaget para pengajar.
"Nggak pakai salam nyelonong masuk kemudian langsung mengambil Dn dengan cara mencengkeram dibawa keluar ruangan," kata Fitri Anjar Ustazah yang mengajar saat itu dan dibenarkan rekannya Ustazah Helni.
Selanjutnya Bripka Jam menyeret Dn ke tempat parkir dan berusaha memaksa Dn naik ke motor dinas miliknya.
Ini disaksikan oleh Sukardi penjual es yang biasa nongkrong di TPA berjualan.
"Tiga kali orang itu ngangkat anak TPA di motor, anak itu berontak sambil nangis terus para ustazah nyusul mengambil anak itu," beber Sukardi.
Cerita diatas juga sama dengan diceritakan dari mulut Dn yang bercita-cita jadi dokter ini.