Bikin Geger, Mia Khalifa Berhasil Kunjungi Tempat Terlarang Area 51: Saya Akan Bebaskan Alien
Tarik Rasa Penasaran Netizen, Mia Khalifa Berhasil Kunjungi Tempat Terlarang Area 51
lihat foto
Ternyata tempat kontroversi ini juga telah mengundang perhatian selebritis.
• Jokowi Benarkan Ibu Kota Dipindah dari Jakarta ke Kalimantan, Agustus Pengumuman Resmi Detail Lokasi
Seorang selebriti cantik mantan pemain pemain Film Dewasa Mia Khalifa belum lama ini dikabarkan berhasil mengunjungi area terlarang di Nevada itu.
Aksinya pun menghebohkan dunia maya.
Tempat yang biasanya digunakan untuk pembangunan rahasia percobaan pesawat-pesawat tempur tentara AS dan disinyalir menjadi pusat penelitian Unidentified Flying Object (UFO) berhasil diekspose Mia.
Ia mendatangi Area 51 dan memposting foto-foto selfie seksi melalui akun Instagramnya.
Melansir dari akun Twitter Mia Khalifa, ia memposting sebuah foto sedang berdiridi depan sebuah pagar di padang pasir.
Ia juga menuliskan caption pada foto tersebut bertulis "Saya di sini untuk membebaskan alien saya” #Area51 Raid.
• Hanya Ada di Indonesia, 8 Makanan ini Dinamai dengan Nama Hantu, Ada Bakso Pocong Hingga Genderuwo
Melansir dari Sputnik News, wanita asal Lebanon ini juga mengunjungi Gurun Mojave California.
Ia pun berfoto di gurun tersebut dengan menggunakan jersey tim sepakbola West Ham United sebagai salah satu tim favoritnya.
“COYI (yang merupakan singkatan dari nyanyian penggemar West Ham United, Come On You Irons) jauh-jauh dari Gurun Mojave California,” tulis Mia dalam akun Twitter-nya.
Dikabarkan dari undangan di Facebook yang sudah tersebar, rencananya penyerbuan publik untuk mendatangi Area 51 akan berlangsung pada 20 September 2019 mendatang.
• Begini Kabar Rumah Tangga Limbad & Istri Mudanya yang Cantik, Sebelumnya Sempat Dikabarkan Poligami
Namun, hal ini juga belum ada kepastian dan konfirmasi lagi dari pihak-pihak terkait.
Pihak militer Amerika Serikat sejauh ini tetap menjaga ketat keamanan Area 51.
Meski demikian, rencana yang masih belum ada kepastiannya itu ternyata mengkhawatirkan pihak Militer Amerika Serikat.
Mereka menaakutkan akan adanya "perampok" jika acara itu benar-benar terlaksana. (*/Nicolaus Ade)
