Jejak Gus Muwafiq, Pernah Jadi Asisten Gusdur, Ulama NU yang Punya Pemahaman Sejarah Mendalam

K.H. Ahmad Muwafiq atau lebih dikenal dengan Kyai Muwafiq atau Gus Muwafiq lahir di Lamongan, 02 Maret 1974

Editor: Teddy Malaka
Istimewa Tribun Manado
Gus Muwafiq 

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasululah?" kata Gus Muwafiq.

Gus Muwafiq menceritakan bahwa isi ceramahnya itu berawal dari pertanyaan seseorang anak milenial.

Sehingga Gus Muwafiq mengaku menjelaskan dengan bahasa yang sederhana.

"Akan tetapi, saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial hari ini selalu berdiskusi dengan saya tentang 2 hal tersebut.

Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar.

Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu? Dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya," ujarnya.

Gus MUwafiq lalu mengatakan bahwa seseorang cucu yang ikut kakeknya pasti tidak terurus dengan benar.

"Lantas kemudian terkait dengan kalimat 'rembes', 'rembes' itu dalam bahasa Jawa artinya 'punya umbel', tidak ada lain, bahasa saya 'rembes' itu umbelan itu, ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya, ini kan bersih, karena kakek kan saking cintanya sama cucu sampai kadang cucunya apa-apa juga boleh. Hal itu saja yang sebenarnya," ucapnya.

Gus Muwafiq lalu berterimakasih telah diingatkan.

"Nah sekarang alhamdulillah saya diingatkan, terima kasih, dan demi Allah tidak ada sedikut pun saya menghina Rasulullah. Saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah. Ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan, kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah nggak tahu jawabannya, karena mereka sudah nggak percaya dengan jawaban-jawaban kita," ujarnya.

Lalu, Gus Muwafiq meminta maaf apabila ceramhanya tersebut dianggap tidak sopan.

"Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina.

Gus Muwafiq lalu menilai bahwa saat ini Allah sedang menegur dirinya.

"Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah, dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana, tetapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat.

Pada seluruh kaum muslimin saya mohon maaf, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," pungkasnya.

(*/ RhendiUmar)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Profil Gus Muwafiq, Mantan Asisten Presiden Gusdur, Dikenal Kyai dengan Pemahaman Sejarah Mendalam, 
Penulis: Rhendi Umar
Editor: Rhendi Umar

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved