Deretan Kasus Penemuan Ular Piton di Permukiman Warga, Waspada Telur Ular Menetas di Musim Hujan
Beberapa waktu terakhir masyarakat dihebohkan maraknya penemuan ular piton di lingkungan warga.
Bersama 4 orang lainnya, ia menangkap ular yang menurutnya memiliki berat lebih dari 25 kg tersebut.
“Kalau dua orang yang nangkap nggak bisa, harus ramai-ramai,” imbuh Jupri (20), warga lainnya yang juga menyaksikan proses penangkapan ular tersebut.
Saat dievakuasi, ular itu sempat melakukan perlawanan dengan melilit tangan salah satu warga.
Namun, ular itu berhasil ditarik keluar dan dimasukkan ke dalam karung.
Menurut Budi, ular tersebut adalah ular betina yang siap bertelur.
Hal ini lantaran waktu dievakuasi, kata Budi, perut ular tersebut terasa seperti berisi telur.
Namun, menurutnya, telur tersebut pecah saat ular itu jatuh dari atas plafon.
“Ular itu posisinya mau bertelor itu, waktu kita tangkap ramai-ramai pecah telornya. Ada dua kira-kira,” terang Budi.
Ia mengaku panik sehingga tidak sempat menelepon pihak pemadam kebakaran.
Budi bersama warga setempat sempat bingung akan dikemanakan ular besar tersebut.
“Kalau dilepas nanti bahaya, kalau dibunuh kasihan,” kata Budi.
Proses penangkapan ular tersebut sempat menyedot perhatian warga di sekitar lokasi.
Akhirnya setelah dievakuasi, ular tersebut diserahkan ke pihak yang bersedia memeliharanya.
Meski cukup lega karena ular tersebut bisa ditangkap dari lingkungannya, Budi merasa masih banyak ular-ular lain di lokasi tersebut.
Terutama di kebun belakang komplek ruko yang banyak ditumbuhi pohon dan semak-semak.
Dikutip Bangkapos.com dari Kompas.com, Peneliti reptil dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Amir Hamidy mengatakan, maraknya penemuan ular akhir-akhir ini dipengaruhi cuaca musim hujan.
"Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar dan merupakan siklus alami," kata Amir di Cibinong, Kamis (12/12/2019).
(TribunJakarta.com/Surya.co.id/TribunBatam/Kompas.com)