Virus Corona

Sosiolog Khawatir Kita Akan Menderita Lebih Berat Jika Social Distancing Diabaikan saat Wabah Corona

Sosiolog Imam B Prasodjo menyoroti sebagian masyarakat yang tidak menerapkan social distancing dalam aktivitas sehari-hari.

Editor: fitriadi
Warta Kota/Alex Suban
Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. 

Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal. "Agar penyebarannya bisa kita hambat dan stop," ujar Kepala Negara.

Kasus pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia sendiri per Jumat ini dilaporkan mencapai 369 orang. Sehari sebelumnya, jumlah pasien Covid-19 berjumlah 308 orang. Dari total jumlah pasien Covid-19 itu, sebanyak 17 dinyatakan sembuh. Semenyata, 32 orang meninggal dunia.

Infografik: Mengenal Social Distancing (KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo)
Infografik: Mengenal Social Distancing (KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo) ()

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Social Distancing' Masih Diabaikan, Sosiolog: Kita akan Menderita Lebih Berat",
Penulis : Deti Mega Purnamasari

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved