Virus Corona di Bangka Belitung

UPDATE Satu Warga Pangkalpinang Positif Corona, Pasien Sempat Dinyatakan Sembuh dan Pulang ke Rumah

Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen), menyampaikan seorang warga Pangkalpinang dinyatakan positif corona

Editor: nurhayati
Bangkapos/Irakurniati
Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil 

Keinginan Gubernur Babel Erzaldi Rosman untuk melakukan tes massal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) akan segera dilaksanakan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Babel.

Ketua Sekretariat Puskodalops Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa, mengatakan alat tes swab tersebut akan datang pada hari ini, dan direncanakan pada Jumat (18/4/2020) mendatang, akan melakukan tes massal.

"Hari ini alat tesnya datang dari Surabaya, dan rencananya Jumat kita akan melakukan tes secara masal, sesuai yang dikatakan oleh Gubernur Babel," jelas Mikron Antariksa kepada Bangkapos.com, Rabu (15/4/2020).

Mikron menjelaskan, mereka yang didahulukan melakukan pemeriksaan berstatus Orang Dalam Pemantuan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan orang yang beresiko terjangkit Covid-19.

"Teknisnya nanti ada tim teknisnya yang melakukan, seperti kalau dia PDP diambil swabnya, ODP yang dikarantina juga seperti itu," ungkapnya.

Selain itu, untuk antisipasi terkait adanya hasil positif, tim gugus telah melakukan banyak persiapan dalam upaya menanganinya.

"Tentunya bila hasilnya banyak positif, kita telah banyak menyiapkan gedung untuk karantina dan isolasi, seperti gedung diklat, wisma karantina, LPMP, BLK Tenaga Kerja hingga asrama haji," jelas Mikron.

 Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di RSUP Soekarno, Rabu (15/4/2020) tadi pagi, rencananya akan dimakamkan di Bukit Merapin, Pangkalpinang.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pangkalpinang, dr Masagus Hakim, mengatakan, tim gugus tugas Covid-19 akan membantu proses pemakaman jenazah oleh personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Segera kita proses," kata Hakim singkat, melalui sambungan telepon.

Dia mengatakan, akan mengurus proses pemakaman sesuai protokol penanganan covid-19. Sayangnya Hakim belum menjelaskan banyak mengenai teknis tersebut karena dirinya sedang rapat penanggulangam Covid-19 bersama Pemerintah Kota Pangkalpinang.

Sebelumnya, PDP yang meninggal dunia tersebut telah dirawat sejak Minggu lalu. Pasien tersebut telah diperiksa swab namun hasilnya belum keluar.

Jangan Kucilkan OPD dan PDP

MASUK KARANTINA - Tenaga medis bersama dengan salah satu anggota keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) positif Covid-19 di Kecamatan Toboali tiba di Wisma Karantina di Badan Diklat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (9/4/2020) sore. Pria tanpa gejala tersebut sebelumnya telah melakukan Rapid Test atau tes cepat dengan hasil reaktif atau positif sehingga dilakukan karantina untuk menunggu hasil pemeriksaan dengan metode swab.
MASUK KARANTINA - Tenaga medis bersama dengan salah satu anggota keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) positif Covid-19 di Kecamatan Toboali tiba di Wisma Karantina di Badan Diklat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (9/4/2020) sore. Pria tanpa gejala tersebut sebelumnya telah melakukan Rapid Test atau tes cepat dengan hasil reaktif atau positif sehingga dilakukan karantina untuk menunggu hasil pemeriksaan dengan metode swab. (BANGKA POS/RESHA JUHARI)

Status para Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) semakin bertambah, agar mempermudah melakukan pemantauan pemerintah memberikan gelang khusus kepada para ODP dan PDP yang sedang menjalani masa isolasi.

Ada beberapa yang menyebutkan para ODP dan PDP yang menggunakan gelang khusus ini akan terganggu psikologinya, sebab mereka akan dikucilkan, karena banyak orang yang tahu mereka berstatus ODP dan PDP.

Menurut psikolog yang saat ini juga dosen tetap Prodi Psikologi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Babel Chitra Fraghini, mengatakan terganggu atau tidaknya psikologi pengguna gelang tersebut tergantung bagaimana mereka memahami dan menyikapinya.

"Bagi mereka yang paham akan maksud pemerintah dan mengindahkan anjuran pemerintah untuk mengisolasikan dirinya sendiri secara mandiri ataupun disediakan oleh pemerintah saya rasa mereka tidak akan terganggu," ungkap Chitra kepada Bangkapos.com, Rabu (15/04/2020)

Dia menyebutkan, pemerintah pasti sudah memberikan pemahaman akan kegunaan gelang tersebut untuk mereka.

"Fungsi gelang tersebut untuk memantau aktivitas mereka di luar yang terhubung ke satelit dan dipantau oleh gugus tugas dan ini sudah dijelaskan oleh Bapak Mikron sendiri maka bagi para penggunanya mohon untuk kedisiplinannya," tuturnya.

Dia juga mengatakan, masyarakat juga harus memberikan dukungan penuh terhadap mereka yang berstatus ODP/PDP bukan malah mengucilkannya.

"Bantu mereka dalam masa isolasi mandiri bisa dengan memberikan bantuan makanan saat mereka tidak bisa keluar rumah untuk memenuhi kebutuhannya. Jangan saling menyalahkan satu sama lain. Jangan memberikan label buruk terhadap mereka yang berstatus ODP/PDP ini saatnya kita saling mendukung satu sama lain Insyaallah semua ini segera berakhir," jelas Chitra.

(Bangkapos.com/Ira Kurniati/Riki Pratama/Cici Nasya Nita/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved