KISAH Elizabeth Bathory, Bangsawan Terkejam yang Bunuh 612 Gadis Selama 25 Tahun

Elizabeth Bathory merupakan seorang bangsawan dari Kerajaan Hungaria. Namanya mengukir sejarah menjadi salah satu wanita terkejam yang pernah ada.

Wikimedia Commons
Elizabeth Bathory seorang bangsawan dari Kerajaan Hungaria, menjadi salah seorang wanita terkejam dalam sejarah 

Hingga suatu hari, seorang pelayan yang sedang menyisir rambut Elizabeth tidak sengaja menarik rambutnya. 

Elizabeth menampar pelayan itu dengan keras hingga berdarah.

Melihat darah pelayan tersebut mengenai tangannya, ia segera berpikir bahwa darah tersebut akan memberinya kesegaran dan awet muda.

Kekejaman pun dimulai. Awalnya Elizabeth membunuh pelayan-pelayan di kastilnya, kemudian putri-putri petani setempat.

Bahkan beberapa gadis dikirim ke kastelnya dengan dalih untuk belajar etika dan sopan santun.

Elizabeth juga membuat lowongan kerja fiktif bagi gadis-gadis desa agar mau datang ke kastelnya.

Setelah berhasil memancing korbannya, Elizabeth akan menyiksa mereka sampai mati.

Cara yang dilakukannya pun sangat kejam. Elizabeth akan menggigit, memukul, membakar, memutilasi, hingga membiarkan korban kelaparan sampai mati.

Elizabeth Báthory
Elizabeth Báthory (Wikimedia Commons)
Elizabeth kemudian memerintahkan budaknya untuk mengumpulkan darah mereka dalam sebuah ember dan dituang ke dalam kolam permandiannya.

Elizabeth hanya akan memilih darah wanita muda yang masih perawan. Ia berkeyakinan bahwa dengan mandi darah seorang gadis perawan, maka penuaan tidak akan terjadi pada dirinya.

Agar tidak terlihat mencurigakan, Elizabeth akan memakamkan para korban dengan prosesi pemakaman dengan pendekatan agama.

Namun, hal ini tidak bertahan lama karena jumlah korban semakin banyak.

Pendeta menolak untuk melakukan tugasnya karena gadis-gadis yang meninggal ini tidak diketahui penyebab kematiannya. 

Elizabeth mengancamnya agar ia tidak menyebarkan berita tentang kebiasaannya.

Mulai kehabisan alasan, Elizabeth tidak lagi mengubur jasad para korban, melainkan membuangnya secara asal ke beberapa lokasi seperti, sebuah ladang, sungai yang mengalir di belakang kastel, kebun sayur, dan lainnya.  

Salah satu korban sempat melarikan diri dan menceritakannya kepada pihak berwenang tentang apa yang terjadi di kastel tersebut.

Raja Mátyás dari Hongaria pun memerintahkan sepupu Elizabeth sendiri, György Thurzo, Gubernur Provinsi untuk menyelidiki laporan tersebut. 

Pada 30 Desember 1610, mereka mendatangi kastil dan melihat pemandangan yang mengerikan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved