Virus Corona di Bangka Belitung
Tak Satupun yang Tertular Covid-19 Meski 15 Anggota Keluarga Dekat dengan Solwati
Kalau memang benar alm kakak saya positif covid-19 harusnya kita sebagai keluarga dekat yang jelas berinteraksi dengannya ikut terpapar. Tapi buktinya
"Dampaknya akibat ini sudah saya cek sejak hari minggu lalu itu pasar kita terlihat sepi, biasanya setiap subuh dan sore itu jalanan macet oleh kendaraan, sekarang sangking sepinya main bola juga bisa di pasar itu," ujarnya. (Rama/andin)
Kasus Toboali dan Air Itam Susah Dijelaskan
MEDIS masih meyakini bahwa penularan covid-19 melalui droplet dan airbone. Kajian medis inilah yang melahirkan regulasi dan juga penetapan protokol kesehatan yang satu di antaranya adalah kampanye stay at home atau anjuran pemakaian masker jika terpaksa keluar rumah.
Sebagaimana diampaikan oleh dokter Spesialis Patologi Klinik RSUP Ir Soekarno Bangka Belitung, dr Nafiandi SpPK yang juga menegaskan bahwa covid-19 mudah sekali menular.
"Penularan itu dari droplet dan airbone. Perlu diketahui droplet itu percikan, saat kita ngomong terpercik air ludahnya. Jika airbone lewat saluran pernapasan, kalau tak pakai masker bisa menyebar kemana-mana makanya dianjurkan menjaga jarak, kata dr Nafiandi kepada Bangka Pos, Jumat (26/6).
Lebih lanjut, ia mengatakan penularan juga bisa ditularkan saat seseorang memegang barang-barang yang mungkin saja ada virus corona makanya dianjurkam untuk selalu mencuci tangan.
"Sehingga ada hal penting yang perlu dilakukan, yakni menggunakan masker agar tidak menularkan dan ditularkan orang lain. Menghindari airbone dan mencuci tangan untuk menghindari kontak tadi," jelas dr Nafiandi.
Walaupun sudah menjelang new normal, ia menyarankan masyarakat tidak menyepelekan protokol kesehatan harus tetap beraktivitas dengan menerapkannya.
Meski demikian, ketika dimintai keterangan terkait kasus di Toboali dan juga Air Itam, Nafiandi mengakui bahwa kajian tengah dilakukan terkait virus asal Wuhan ini.
Sebagaimana diketahui, di Tobolai ada kasus covid-19 yang menyerang seorang pendeta dan istrinya. Pendeta bernama Daniel Antonius akhirnya meninggal dunia di RS Siloam saat statusnya terpapar virus corona.
Sementara itu istrinya, Ribkah Salim yang sama-sama terpapar saat menghadiri sebuah acara di Jakarta juga dinyatakan positif terpapar covid-19 namun berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG).
Saat dilakukan tracking terhadap orang-orang yang berinteraksi, termasuk keluarga inti, dan pihak lain yang jumlahnya ada 36 orang, tidak satupun dari mereka yang terdeteksi terpapar virus.
Kasus pendeta ini bisa disebut anomali ketika dibandingkan dengan pemahaman umum terkait covid-19 yang dipercayai publik.
Belakangan, anomali serupa juga terjadi pada kasus di Air Itam, Solwati, yang meninggal dunia saat dinyatakan positif covid-19 juga tidak menularkan ke orang-orang terdekatnya.
Sedikitnya 15 orang keluarga dekatnya, meliputi suami, anak, adik dan keluarga dekatnya yang berinteraksi inten dengan Solwati tidak satupun yang terpapar virus.
“Pada kasus seperti itu memang susah dijelaskan, sebab penularan covid-19 ini masih terus berkembang ilmunya, virusnya baru. Para peneliti juga sedang meneliti akan hal-hal tersebut," tutur dr Nafiandi.
Nafiandi kemudian menyinggung soal kemungkinan imunitas tubuh. "Salah satu juga karena ada pengaruh imunitas juga, karena imunitas tubuh bagus virus cepat mati sehingga saat diperiksa maka tidak ada (negatif-red)," lanjutnya.
Disebutkan dr Nafiandi bahwa virus ini dikhawatirkan bila menyerang orang yang memiliki penyakit komorbid (penyakit penyerta seperti hipertensi, jantung, ginjal, diabetes, dan sebagainya).
"Rata-rata yang meninggal karena ada penyakit komorbid bukan karena murni covid-19. Bahkan pakar epideomologi bilang tidak ada yang meninggal murni covid-19 pasti karena ada komorbid-nya," katanya. (cici)
KRONOLOGI
12/6/2020 - Mengeluh sakit di dada dan sempat batuk darah
12/6/2020 - Jumat malam pingsan
- Dibawa ke RSUD Depati Hamzah
13/6/2020 - Dilakukan tes Swab
- Sabtu siang hasil swab keluar dan dinyatakan positif
14/6/2020 - Minggu sore meninggal dunia
Minggu malam dimakamkan dengan protokol covid-19
13/6/2020 - 15 keluarga dekat Solwati dilakukan tes Swab
18/6/2020 - Hasil tes swab negatif dan langsung Langsung diambil swab kedua
26/6/2020 - Hasil swab kedua keluar dinyatakan negatif
Takut Dianggap Corona
1. Solwati (42) warga kelurahan Temberan sudah sejak sekitar 4 tahun lalu mengidap penyakit komplikasi
2. Pihak keluarga menyebut bahwa Solwati mengidap jantung dan juga paru-paru, bahkan sempat batuk darah
3. Saat virus corona merebak, Solwati selalu menolak ketika akan dibawa ke rumah sakit. Ia mengaku takut nanti didiagnosa terpapar virus dan bikin repot.
4. Jumat (12/6) kondisi Solwati memburuk dan akhirnya pingsan. Saat itulah oleh keluarga membawanya ke RSUD Pangkalpinang
5. Setelah mendapat perawatan kedaruratan, Solwati siuman dan kembali meminta pulang dan dirawat di rumah.
6. Pihak keluarga menyebut, Solwati sempat memaksa akan melepas selang infus agar bisa pulang.
7. Pihak rumah sakit meminta izin keluarga untuk mengikat tangan pasien agar perawatan lebih maksimal.
8. Solwati dirawat di ruang isolasi dan meninggal dunia pada Minggu (14/6) sore
9. Pasien juga sempat dilakukan tes Swab dan hasilnya positif covid-19
10. 15 keluarga dekat Solwati, mulai suami, empat anak, adik dan juga keponakan Solwati dilakukan tes swab.
11. Hingga dilakukan swab kedua, seluruh keluarga Solwati tidak satupun yang terdeteksi terpapar corona
Interaksi Erat
1. Dua jam sebelum dibawa ke rumah sakit karena pingsan, Solwati tampak sehat dan berinteraksi biasa dengan keluarga
2. Karena kondisi penyakitnya, sebulan lebih Solwati tak lagi berjualan ikan di Pasar Air Itam
3. Suami Solwati, Sayyid Abbdurrahman menegaskan bahwa ia berinteaksi biasa dengan istrinya, bahkan ia sendiri yang mengangkat saat Solwati pingsan dan dibawa ke rumah sakit.
4. Anak kedua Solwati, (NH) dua hari sebelum Solwati dibawa ke rumah sakit tiduran santai di ranjang bersama Solwati.
5. NH juga mengaku sempat memijat badan dan kaki ibunya saat tiduran di ranjang
6. NH juga sudah biasa berbagi minuman dan makanan dengan ibunya
7. Lantaran anak-anak Solwati sudah besar-besar, Solwati juga mengasuh keponakannya yang masih berusia 7 bulan.
8. Keponakannya ini diasuhnya seperti biasa, dan baru dipulangkan ke rumah adiknya saat malam.
9. Setelah ditracking, tidak ada satupun keluarga dekat Solwati yang terpapar covid-19.
Harian Bangka Pos Cetak, Edisi, Senin 29 Juni 2020