Sehari, Dua Peristiwa Berdarah di Pulau Bangka, Tagih Hutang Hingga Cinta Segitiga Berakhir Maut

Dua tersangka penganiayaan yang diantaranya menyebabkan korban meninggal dunia di dua wilayah tersebut, kini sudah

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
ist/Polsek Jebus
PERSONEL Polsek Jebus saat memberi pertolongan medis korban penganiayaan di wilayahnya, Senin (14/9/2020) malam. 

Saat Eko menganiaya perempuan berinisial DN, Iqbal tak tinggal diam. Iqbal mengaku sempat menegur Eko agar tidak melakukan kekerasan pada DN si wanita pujaan hati. "Aku tegur dia (Eko), aku bilang jangan... jangan..tapi dia tak ada anunya (tidak menggubris). Maka mau nggak mau saya anukan (tusuk pakai badik)," kata Iqbal mengaku duel maut sempat terjadi sebelum Eko roboh bersimbah darah terkena tusukan kedua.

Iqbal mengakui cinta segitiga di antara mereka terjadi sejak beberapa waktu lalu. Cinta Iqbal pada DN tak sempurna karena keberadaan Eko. Namun apa daya, DN mencintai dua pria secara bersamaan. "DN itu berpacaran sama saya dan DN juga pacaran sama korban (Eko), saya tahu itu," kata Iqbal.

Lalu bagaimana perasaan Iqbal ketika tahu sang kekasih memilki kekasih lain? Mendengar pertanyaan ini, Iqbal diam sejenak seraya menundukan wajah sebelum melanjutkan ucapan. "Itulah pak...ada kelainan pak," kata Iqbal.

Masih menurut Iqbal, kisah cinta segitiga mereka diwarnai kekerasan sejak lama, terutama dilakukan oleh Eko pada DN. Iqbal sering mendegar kisah DN yang disakiti Eko. Eko sering datang ke rumah DN dan berbuat kasar pada perempuan itu saat Iqbal tak ada.

"Jadi kalau aku ke laut (mencari ikan), korban (Eko) datang ke rumah DN berbuat kasar," katanya.

Benih kekesalan Iqbal pada Eko sebenarnya tumbuh bukan karena Eko sering berbuat kasar pada DN, tapi juga dipengaruhi rasa cemburu.

"Ya.. saya rela membunuh karena asmara (cinta segitiga), saya kesal," kata Iqbal mengaku sebenarnya tak pernah berencana menghabisi Eko.

Kapolres Bangka AKBP Widi Haryawan di acara konprensi pers itu, Selasa (15/9/2020) menyatakan, pelaku atas nama Tersangka Iqbal Sirua ditangkap di sekitar Lingkungan Nelayan Sungailiat. Saat penyergapan dilakukan polisi, tersangka baru saja mau pergi melaut menggunakan perahu.

"Ternyata si pelaku ini (Iqbal) juga suka sama DN pacarnya korban (Eko). Nah pada saat pada saat korban (Eko) ribut dengan pacarnya (DN), pelaku emosi sehingga terjadi perkelahian dengan korban. Pelaku menarik badiknya dan menikam badiknya dua kali ke perut korban, tembus. Kemungkinan ini karena cinta segitiga," kata Kapolres.

Pada edisi sebelumnya disebutkan, Eko (30), merenggang nyawa. Warga asal Lampung itu,
Senin (14/9/2020), tewas terkena tikaman senjata tajam (sajam). Terduga pelaku bernama Iqbal (36), Warga Sungailiat Bangka, berhasil diamankan polisi, beberapa saat setelah kejadian.

Informasi yang berhasil dihimpun Bangka Pos, Senin (14/9/2020) menyebutkan, insiden ini terjadi tak jauh dari Jembatan Putus Lingkungan Nangnung Sungailiat Bangka, siang menjelang petang. Kabarnya, asmara jadi pemicu pertikaian ini. Diduga pelaku dan korban berusaha memperebutkan seorang wanita yang sama, sebagai pujaan hati.

"Kabarnya pelaku dan korban ribut karena masalah rebutan cewek. Korban bernama Eko, warga asal Bandar Lampung. Sedangkan pelaku bernama Iqbal, Warga Sungailiat. Korban tewas terkena tikaman pisau pelaku," kata sebuah sumber memberi informasi awal, Senin (14/9/2020).

Kepala Lingkungan (Kaling) Nangnung Sungailiat, Ivan sempat dikonfirmasi, Senin (14/9/2020) malam. Ivan mengakui mendengar kabar insiden berdarah tersebut di wilayahnya. Namun Ivan memastikan, pelaku maupun korban bukan warganya.

"Aok (memang ada kasus pembunuhan -red). Bukan orang Nangnung, dak tahu orang mana. Sebaiknya tanya polisi saja, takut salah info," kata Ivan.

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved