Cai Changpan, Bandit Narkoba China Begitu Tenang Kabur dari Lapas Tangerang Bak di Film-film
Pria yang teribat kasus 135 kilogram sabu-sabu di Indonesia pada 2016 itu disebut pernah mengikuti pendidikan militer di China.
Yusri menjelaskan, berdasarkan keterangan rekan satu sel, Cai Chang Pan melakukan penggalian lubang untuk kabur setiap malam dari pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.
Itu berarti tiap hari dia menggali lubang selama 7 jam
"Malam dia bekerja. Mulai pukul 22.00 sampai 05.00 WIB," kata Yusri.

Tiap malam gali tanah hingga dua plastik Cai Chang Pan melakukan aksi penggalian lubang di dalam kamar sel sendirian dengan menggali tanah.
Tanah bekas penggalian lubang yang terkumpul adalah sebanyak dua kantong plastik setiap malam.
Itu ia lakukan selama delapan bulan.
"Dia (Cai Chang Pan) lakukan setiap lubangi galian itu sehari 2 plastik tanah dan dibuang ke tong sampah, itu pengakuan teman sekamar," kata Yusri.
3. Gunakan pipa untuk buang air
Adapun Cai Chang Pan menggunakan alat penyedot untuk membuang air setiap proses penggalian tanah yang dilakukan setiap malam.
Saat ini mesin air itu dan beberapa alat bangunan lain berupa sekop serta obeng pun telah diamankan untuk menjadi barang bukti.
"Mesin itu untuk menyedot, karena setiap (gali) lobang akan keluarkan air, sudah diuji coba penyidik saat olah TKP mulai masuk sampai keluar, (sepanjang) 30 meter," katanya.
4. Sipir dan PNS Lapas diperiksa
Melangsir Kompas.com pada berita berjudul Bantu Cai Changpan Kabur, 2 Petugas Lapas Tangerang Dapat Imbalan Rp 100.000 , sipir dan Pegawai Negeri Sipil yang dua-duanya berinisial S mendapatkan imbalan saat membantu Cai Changpan kabur dari lapas , tepatnya Lapas Kelas I Tangerang.
Dua petugas di Lapas Tangerang ini mendapatkan uang Rp 100.000 tiap kali membantu Cai Changpan seperti membeli dan mengantarkan pompa air.
Pompa air itu digunakan Cai Changpan untuk menyedot air yang keluar saat menggali lubang pelarian di dalam kamar sel.