16 Adegan Sadis dalam Rekonstruksi Ismail Mati Ditombak di Bangka Selatan

16 Adegan Sadis dalam Rekonstruksi Ismail Mati Ditombak di Bangka Selatan

bangkapos.com
Olah rekonstruksi saat Narsal melakukan penombakan terhadap Ismail yang digelar pada Kamis, (15/10/2020) 

Dikatakan sang ayah kandung, Fadli Fajar, Rangga baru saja tinggal dua minggu bersama sang ibu, Dn (28) di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Baca juga: Yasin 83 Ayat, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan Serta Keutamannya, Ada Versi Video

Sejak berpisah dengan Dn dua tahun lalu, Rangga bersama sang adik tinggal bersama Fadli Fajar di Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara.

"Tanggal 19 September 2020 lalu, saya baru saja merayakan ulang tahun almarhum yang genap berusia 10 tahun," ujarnya.

Berapa hari setelah merayakan ultahnya yang ke-10, sang ibu datang ke rumahnya di Medan Selayang.

Dn ingin membawa Rangga ke Aceh agar menjadi teman saat suaminya sekarang memancing di sungai saat malam hari.

Saat itu, Fadli mengaku berat melepas kepergian putra pertamanya.

"Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut, akhirnya saya mengizinkannya," kata dia, dikutip dari Serambinews.com.

Karena itu, Fadli Fajar sempat kaget dan tak percaya mendengar kabar Rangga telah meninggal dunia.

"Saya hampir tak percaya mendengar kabar Rangga meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah," ujar Fadli.

Baca juga: Berawal dari Teman Seduh Kopi hingga Deal, Muncikari Muda di Gresik Jual 6 Cewek di Warung Kopi

"Saya dapat kabar, sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku."

"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.

Dikenal sebagai Sosok yang Cerdas

korban dan pelaku pembunuhan di Aceh Timur. (Ist/Serambinews.com)
korban dan pelaku pembunuhan di Aceh Timur. (Ist/Serambinews.com)

Rasa sedih memang masih menggelayuti Fadli. Bahkan pria berdarah Aceh-Karo ini menuturkan kenangan buah hatinya sembari menangis.

Bagi Fadli, Rangga adalah anak yang cerdas dan selalu mendapat ranking 1 atau 2 di sekolahnya.

Rangga juga sudah bisa membaca Alquran.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas."

"Bahkan sekarang ia sudah mampu membaca Alquran," katanya.

Kini, Fadli Fajar telah mengikhlaskan kepergian anak kesayangannya itu.

Baca juga: Presidium KAMI Kirim Petisi, Anggap Penangkapan Sejumlah Aktivisnya Seperti Menangani Teroris

"Allah SWT lebih sayang kepadanya, sehingga memanggilnya duluan dari pada kami. ‘Selamat jalan nak, kami akan selalu merindukanmu nak’," ucap ayahnya kembali menangis.

Baca juga: Presidium KAMI Kirim Petisi, Anggap Penangkapan Sejumlah Aktivisnya Seperti Menangani Teroris

Fadli Fajar pun berharap penegak hukum memberikan ganjaran seberat-beratnya kepada pelaku.

Agar tidak ada lagi Rangga Rangga lain yang menjadi korban.

Netter: Selamat Jalan Pahlawan

Kisah Rangga melindungi sang ibu dari tindak pemerkosaan menuai atensi besar dari sejumlah warganet.

Bahkan mereka menulis ucapan 'Selamat Jalan Pahlawan' pada setiap cuitan serta foto Rangga yang tersebar di media sosial.

Mereka menyebu Rangga adalah pahlawan sesungguhnya di dunia nyata dan melayangkan simpati pada keluarga korban.

Baca juga: Bernuansa Abu-abu, Inilah Deretan Souvenir Mewah Pengajian Pernikahan Nikita Willy & Indra Priawan

Baca juga: Bikin Haru, Seorang Ayah Nyamar Jadi Teknisi AC untuk Temui 3 Anaknya, 7 Bulan Terpisah karena Kerja

Baca juga: Tinggalkan Angelina Sondakh di Penjara, Brotoseno Dikabarkan Nikahi Tata Janeeta, Maia Beri Kode Ini

Jasad Rangga yang telah ditemukan oleh pihak kepolisian. (Twitter @bkBangKirman)
Jasad Rangga yang telah ditemukan oleh pihak kepolisian. (Twitter @bkBangKirman)

( Bangkapos.com / Jhoni Kurniawan/spa/serambiindonesia)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved