Norovirus di Indonesia, dari Penularan, Gejala hingga Pencegahannya dan Fakta-faktanya

Norovirus di Indonesia, dari Penularan, Gejala hingga Pencegahannya dan Fakta-faktanya

pixabay.com
Ilustrasi 

Norovirus di Indonesia, dari Penularan, Gejala hingga Pencegahannya dan Fakta-faktanya

BANGKAPOS.COM -- Belakangan ini, muncul persoalan baru setelah merebaknya virus corona atau Covid-19

Adapun hal itu yakni Norovirus yang kini tengah mewabah, tepatnya  di China setelah 70 mahasiswa di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China Utara melaporkan mengalami diare dan muntah-muntah. 

Kejadian ini turut menyedot perhatian masyarakat Indonesia, karena bukan tidak mungkin terjadi hal yang sama juga mewabah di Tanah Air.

Faktanya, wabah norovirus telah beberapa kali terjadi di kota-kota Indonesia.

Diungkapkan oleh guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB FINASIM FACP, salah satu buktinya adalah penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020.

Baca juga: Blak-blakan BCL, Akui Dulu Pernah Digoda Raffi Ahmad: Ini Anak Kecil Ngapain Sih Goda-godain?

Baca juga: Kumpulan Doa Lengkap, Doa Ketika Turun Hujan Disertai Angin Kencang Hingga Doa Kesembuhan dari Sakit

Baca juga: Aksi Pria yang Doyan Meremas Payudara Wanita di Jalanan Kota Medan ini Berakhir di Tim Tekab

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Juniastuti, dkk dari Institure of Tropical Disease Universitas Airlangga tersebut mengungkapkan bahwa 15,4 persen sampel yang diambil dari beberapa rumah sakit di Kota Jambi tahun 2019 mengandung norovirus.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui apa itu norovirus, gejala dan cara pencegahannya.

Norovirus adalah salah satu penyebab utama terjadinya infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut norovirus sebagai virus yang sangat menular karena orang yang terinfeksi dapat melepaskan miliaran partikel virus, meski hanya beberapa saja yang dapat membuat orang lain sakit.

Penularan

Penularan virus ini utamanya lewat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Namun, virus ini juga bisa menular secara tidak langsung melalui makanan atau air yang terkontaminasi, seperti yang terjadi di China.

Ari menyampaikan bahwa CDC China telah mencatat adanya 1.500 kasus norovirus sejak September 2020, kebanyakan ditularkan melalui kantin karena ada makanan yang tercemar.

"Biasanya, penularan bisa terjadi bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh Norovirus dan akhirnya terjadi KLB, akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi," katanya.

Baca juga: Info Gempa Hari ini: Pangandaran Diguncang Gempa Magnitudo 4.6 dan Kaimana M 3.3

Gejala

Apabila terinfeksi norovirus, gejala umum yang timbul adalah demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah.

Gejala klinis ini bisa muncul dalam waktu 24 jam sejak mengonsumsi makanan yang tercemar.

Nah, dikarenakan kemiripannya dengan sejumlah penyakit lain; maka diperlukan pemeriksaan terhadap sisa makanan, muntahan dan feses pasien untuk mengetahui apakah penyebabnya norovirus atau bukan.

Penanganan

Untungnya, penanganan infeksi norovirus tidak terlalu sulit. Ari berkata bahwa prinsipnya adalah emmberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan menghindari terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare.

Pasien yang terinfeksi norovirus juga harus makan makanan yang lebih lunak dan menghindari makanan yang pedas dan berlemak selama masa pemulihan.

Baca juga: Ketika Nathalie Holscher Belajar Shalat di Rumah Sule, Calon Ibu Tiri Rizky F Disuruh Menghafal ini

Pencegahan

Ari pun memaparkan cara mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat norovirus, yaitu memastikan kualitas makanan terjaga baik dan rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

Norovirus miliki satu spesies

Dikutup dari laman wikipedia, Norovirus adalah genus virus di dalam keluarga Caliciviridae.

Norovirus hanya memiliki satu spesies, yaitu Norwalk virus.

Adapun virus ini merupakan penyebab paling umum gastroenteritis nonbakterial di seluruh dunia.

Diketahui Norovirus menyerang orang-orang dari segala usia dan ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi melalui transmisi fekal–oral.

Infeksi ditandai oleh diare tak berdarah, muntah, dan mulas. 

Baca juga: Potret Telanjang Dada Betrand Peto ini Bikin Heboh, Bandingkan Potret Perut Verrel B dan Cinta Laura

Fakta-fakta yang perlu diketahui

1. Muncul tahun 1972

Norovirus adalah virus yang bisa menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

Virus ini tidak hanya di China, virus ini juga ditemukan di Indonesia yakni pertama kali muncul pada tahun 1972.

Virus ini muncul dan mewabah pertama kalinya di Kota Norwalk, hingga akhirnya disebut sebagai virus Norwalk.

2. Gejala Norovirus

Dikutip dari WebMD, gejala yang muncul saat seseorang terinfeksi norovirus seperti mual, muntah, diare berair, dan kram perut.

Tak hanya itu, ada beberapa gejala norovirus lainnya, misalnya seperti demam ringan, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, dan juga kelelahan.

Baca juga: Jennifer Dunn Lama Tak Ada Kabar, Begini Nasibnya Kini, Dhawiya Mendadak Unggah Foto & Doakan Jedun

3. Cara penyebaran Norovirus

Seperti diketahui, pada Covid-19, virus Corona disebarkan melalui droplet yang keluar dari mulut dan hidung.

Sementara itu, norovirus menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi virus tersebut.

"Berbeda dengan virus SARS-Cov-2, Norovirus ini ditularkan melalui makanan atau istilah yang digunakan food borne.

Kejadian luar biasa bisa terjadi jika adanya makanan yang tercemar oleh virus ini," jelas Prof Ari.

4. Berapa lama Norovirus bisa menular?

Virus ini bisa menular pada orang lain sampai jangka waktu delapan minggu.

Jika gejala norovirus sudah menghilang, orang tersebut bisa dinyatakan sembuh dari norovirus.

Baca juga: Sosok Raja Vajiralongkorn, dari Suka Main Perempuan hingga Hidup Berfoya-foya, Berujung Demo Rakyat

Baca juga: INGAT, Wanita Jangan Mudah Percaya Polisi Gadungan, Jika Menikah sama Polisi Harus Ikuti Sidang Ini

Baca juga: Diduga Stres karena Tugas Daring, Siswi SMA ini Nekat Bunuh Diri, Rekam Video untuk Pamitan

Baca juga: Anakku Komandanku, Anggota TNI ini Hormat Pada Anaknya yang Lulus Perwira, Begini Kisah Harunya

Namun, perlu diketahui infeksi akibat virus norovirus ini bisa berkurang dari waktu ke waktu.

Virus ini bisa hilang dalam waktu 1-3 hari.

5. Norovirus tidak mempan diobati dengan antibiotik

Seperti pada virus lainnya, norovirus ini juga tidak merespons antibiotik yang memang ditujukan untuk membunuh bakteri. Bahkan obat antivirus untuk mengobati norovirus ini belum ada.

(*/ kompas.com/wikipedia)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved