Pasca-gempa di Turki, Seorang Kakek Ditarik Hidup-hidup dari Bawah Bangunan, Korban Tewas 60 orang
Pasca-gempa di Turki, Seorang Kakek Ditarik Hidup-hidup dari Bawah Bangunan, Korban Tewas 60 orang
Ratusan gempa susulan menyusul.
Badan bencana Turki mengatakan 920 orang terluka di Turki saja.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan 26 bangunan yang rusak parah akan dihancurkan.
“Bukan gempa yang membunuh tapi bangunan,” tambahnya, mengulangi slogan umum.
Turki memiliki bangunan tua dan konstruksi ilegal, yang dapat menyebabkan kerusakan serius dan kematian saat gempa bumi melanda.
Peraturan telah diperketat sehubungan dengan gempa bumi untuk memperkuat atau menghancurkan bangunan dan pembaruan perkotaan sedang dilakukan di kota-kota Turki tetapi tidak terjadi dalam waktu cepat.
Baca juga: Cerita Pria Menikah di Tiap Tempat yang Dikunjungi, Kini Punya 120 Istri, 28 Anak dan Istri Termuda
Baca juga: China Hancurkan dan Ubah Kubah Masjid Jadi Tekstur Tiongkok
Dua bangunan apartemen yang hancur di Izmir tempat sebagian besar penyelamatan terjadi telah menerima laporan "pembusukan" pada 2012 dan 2018, menurut badan pemerintah kota yang bertanggung jawab atas sertifikat tersebut.
Media Turki termasuk surat kabar Hurriyet mengatakan salah satu bangunan yang dibangun pada 1993 itu berisiko mengalami kerusakan akibat gempa karena betonnya berkualitas rendah dan tidak ada tulangan.
Namun, gedung tersebut terus ditempati.
Menteri Kehakiman Turki mengatakan jaksa penuntut telah mulai menyelidiki beberapa bangunan yang runtuh dan menjanjikan dampak hukum jika para ahli mengidentifikasi pengabaian.
AFAD mengatakan hampir 6.400 personel telah dikerahkan untuk pekerjaan penyelamatan dan ratusan lainnya untuk distribusi makanan, bantuan darurat, dan pengendalian kerusakan bangunan.
Turki dilintasi oleh garis patahan dan rentan terhadap gempa bumi. Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan sekitar 18.000 orang di barat laut Turki.
Gempa bumi juga sering terjadi di Yunani.
Dalam unjuk rasa persatuan yang jarang terjadi di tengah hubungan tegang selama berbulan-bulan atas sumber daya energi di Mediterania timur, pejabat pemerintah Yunani dan Turki telah mengeluarkan pesan solidaritas timbal balik atas korban gempa.
Gempa itu terjadi karena Turki sudah berjuang dengan kemerosotan ekonomi dan pandemi virus Corona.
Sejauh ini, Turki memiliki lebih dari 10.000 kematian akibat virus yang dikonfirmasi.
Tetapi beberapa ahli menuduh pemerintah menyembunyikan dampak sebenarnya dari virus dengan cara menghitung infeksi.
(*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Gempa Turki: Seorang Kakek Ditarik Hidup-hidup dari Bawah Bangunan, Korban Tewas 60 orang