CURHAT Yuniar Sebelum Tewas Gantung Diri: Niat Jual Rumah, Cerita Suami hingga Tulis Status Begini
Yuniar menggunakan kain bali untuk mengakhiri hidup di dapur rumahnya di RT 02, Dusun VI Pait Jaya, Desa Belo Laut, Kabupaten Bangka Barat
Penulis: Ardhina Trisila Sakti CC | Editor: Ardhina Trisila Sakti
"Setelah mendapat informasi itu, tim turun ke lokasi melakukan evakuasi. Untuk kasusnya murni bunuh diri, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Eko.
Sempat Curhat Galau
Sebelum mengakhiri hidup, Yuniar (28) sempat curhat ke toko milik keponakannya Evi di Dusun Pait Jaya, Desa Belo, Laut Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Senin (30/11/2020)
Selain curhat, wanita 28 tahun itu juga sempat membuat status bernarasi kegalauan dirinya.
Berikut penggalan status yang ditulis Yuniar sebelum mengakhiri hidupnya.
"Anda tidak tahu sebenarnya kehidupan saya, apa yang anda rasakan tidak anda ketahui"
"Kira-kira 16 menit pulang dari toko kami buat status galau sama emoji bendera merah. Ya status gitu gitu lah pokoknya. Pas beduk ashar, acu nelpon nangis bilang su yuyun bunuh diri, langsung tutup toko. Disini lah ramai," ujar Evi keponakan korban, Kamis (30/11/2020) malam.
Tak hanya membuat status galau namun sebelum mengakhiri hidup, Yuniar (28) juga sempat curhat ke keponakannya Evi jika dirinya sempat terlilit utang.
Hal tersebut disampaikan mendiang Yuniar saat menyambangi toko milik Evi di Dusun Pait Jaya, Desa Belo Laut, Senin (30/11/2020)
Persoalan utang piutang itu juga disampaikan Yuniar melalui pesan WhatsApp.
Menurut Evi, nominal utang piutang yang disampaikan Yuniar senilai Rp 30 juta dan masih bisa diselesaikan pihak keluarga.
Karena terbelit utang tersebut, ia pun berencana menjual rumahnnya kepada Evi.
"Tadi dia (Yuniar) tiba-tiba ke toko dia WhatsApp, dia bilang ke saya 'ak beli lah rumah ku tu, saya ini banyak utang, Yus (Suami-red) tidak mau tau'. Utang itu tidak banyak sekitar Rp 30 jutaan. Kalau cuma Rp 30 juta kan masih bisa kita selesaikan," ujar Evi, Senin (30/11/2020) malam.
"Mungkin kalau suami saya yang menyampaikan ke suami dia (Yu-res) kan, tidak sampai ribut. Terus saya bilang nanti kalau pulang, kata suami saya baru kita selesaikan," tambah Evi.
DISCLAIMER:
Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
(Bangkapos.com/Anthoni Ramli)