Berita Pangkalpinang
Kuliner Lokal Tetap Eksis di Tengah Maraknya Menu Western, Warung Bik Jum Selalu Diserbu Pembeli
Di tengah maraknya menu-menu western yang hadir di berbagai restoran di Kota Pangkalpinang, tak membuat menu lokal khas Indonesia tersaingi.
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Di tengah maraknya menu-menu western yang hadir di berbagai restoran di Kota Pangkalpinang, tak membuat menu lokal khas Indonesia tersaingi.
Pasalnya menu lokal sampai saat ini masih menjadi menu pilihan masyarakat yang tetap eksis dan menjadi menu andalan di Kota Pangkalpinang.
Hal ini pun diakui oleh Pemilik Warung Soto Jumilah Wan, Jumilah (48) yang beralamat di Jl Balai atau samping Kelurahan Gedung Nasional.
Jumilah mengatakan, meskipun maraknya menu-menu Western, Jepang, dan Korea, tetapi hal ini tak berdampak terhadap sajian menu lokal khas Indonesia yang di jualnya.
Hingga saat ini, warung yang kurang lebih sudah buka sejak 6 tahun lalu menyajikan berbagai menu lokal khas Indonesia, seperti Soto, Selada, Mie Kuah, Pantiaw, dan lainnya tetap eksis dan ramai pengunjung.
Meski tampilan warung yang tampak sederhana dengan gerobak kaca, meja dan kursi plastik yang tersusun rapi, soal rasa Warung Soto Jumilah Wan ini memang tidak diragukan lagi.
Bahkan warung yang mengandalkan resep keluarga ini pun memiliki pelangan setia yang silih berganti berdatang hingga pelanggan di berbagai daerah.
"Untuk pelangan setia dari dulu banyak dan tetap bertahan sampai saat ini, bahkan ada dari mereka yang dulunya masih pake seragam hingga pensiun tetap belanja di sini,"sebut Jumilah atau yang biasa disapa Bik Jum kepada Bangkapos.com, Rabu (16/12/2020).
Dikatakan Jumilah (48) usaha warung yang digelutinya saat ini merupakan warisan turun temurun dari keluarganya.
"Ini usaha turun temurun, dulunya orangtua yang jualan sejak tahun 70an, terus setelah ayuk dan baru saya," sebut Bik Jum.
Diakui Jumilah, menu soto dan selada yang disajikan di warungnya menjadi menu andalan yang paling banyak diminati pembeli ataupun pelangan setia.
"Yang andalan tetap soto dan selada, tetapi untuk menu lainnya seperti pantiaw, mie kuah ikan, gorengan dan lainnya juga banyak peminatnya," ucapnya.
Meski kehadiran menu western tak berpengaruh terhadap penjualannya, tetapi pandemi yang sudah melanda kurang lebih 10 bulan ini dirasakan pengaruhnya oleh Jumilah.
"Kalo untuk hadir menu western tidak berpengaruh, tetapi kalo pandemi ini ada pengaruhnya dibandingkan hari biasanya sedikit lebih sepi," sebut Bik Jum.
Dia menyebutkan dalam sehari ia bisa menjual kurang lebih sebanyak 30 piring soto dan selada dengan omzet yang didapatkan perbulan kurang lebih Rp 2 juta.
