Al Jazeera Ungkap Fakta Sinovac, Hanya Indonesia yang Pesan dari China, tapi China Pesan ke Inggris

AL JAZEERA Ungkap Fakta Sinovac, Hanya Indonesia yang Pesan dari China, tapi China Pesan ke Inggris

WANG ZHAO / AFP
ILUSTRASI VAKSIN: Vaksin Sinovac Biotech, salah satu dari 11 perusahaan China yang disetujui untuk melakukan uji klinis vaksin virus corona potensial. Vaksin corona (Covid-19) dari perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac, telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020). 

AL JAZEERA Ungkap Fakta Sinovac, Hanya Indonesia yang Pesan dari China, tapi China Pesan ke Inggris

BANGKAPOS.COM -- Dikabarkan ada 20 negara di dunia yang telah memesan vaksin Covid-19.

Namun, hanya Indonesia yang memesan vaksin virus Corona buatan China, Sinovac.

Sementara, negara-negara lain kebanyakan memesan vaksin Pfizer dan Moderna.

Hal ini seperti diungkap dalam data Al Jazeera.

Di samping itu, media yang berbasis di Doha, Qatar, ini juga mengungkap hasil riset terkait pengaruh 10 jenis vaksin terhadap imunitas tubuh.

Baca juga: Borong Vaksin Sinovac dari China Hingga Bikin Bangga Jokowi, WHO Ungkap Fakta Mengejutkan

Baca juga: Keluarga 6 Laskar FPI Mengaku Punya Bukti Penting Dugaan Pelanggaran HAM Berat, Bakal Beri Kejutan?

Baca juga: Operasi Bokong Moldel Cantik Berujung Maut, Niatnya agar Sebahenol Kim Kardashian, Nyawa Melayang

Hasilnya, vaksin Sinovac pengaruhnya masuk kategori low (rendah).

Sementara beberapa merek vaksin lain masuk kategori moderat atau 94-95 persen, seperti vaksin Pfizer dan Moderna.

Pfizer dan Moderna diketahui adalah vaksin buatan Amerika Serikat.

Al Jazeera mengungkap fakta tersebut berdasarkan data riset yang dilakukan Reuters.

Berdasarkan data yang diungkap Al Jazeera, ada 20 negara (tidak termasuk Uni Eropa) yang telah memesan vaksin untuk mengatasi pandemi virus Corona atau pandemi Covid-19.

Ke-20 negara yang telah memesan vaksin tersebut adalah Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Italia, Denmark, Belanda, Prancis, Kanada, China, Brasil, Meksiko, Argentina, India, Spanyol, Australia, Indonesia, Uzbekistan, Mesir, Nepal, dan Israel.

Data Reuters menunjukkan bahwa ada 10 jenis vaksin virus Corona yang siap dan telah diproduksi sejumlah perusahaan farmasi dari sejumlah negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan China.

Baca juga: Penjelasan Hukum Merayakan Tahun Baru 2021 Versi Ustaz Abdul Somad, dan Sarannya untuk Umat Muslim

Ke-10 jenis Vaksin Virus Corona tersebut adalah sebagai berikut:

1. AstraZeneca ( Inggris )

2. Cansino Bilogics

3. Gamaleya Reserach Institute

4. Inovio-Cepi (Amerika Serikat)

5. Johnson & Johnson Barda Janssen

6. Moderna (Amerika Serikat)

7. Novavax (Amerika Serikat)

8. Pfizer-Biontech (Amerika Serikat-Jerman)

9. Sinopharm-Beijing Institute of Bilogical Products (China)

10. Sinovac (China)

Berdasarkan tabel di bawah ini, dipaparkan dampak  ke-10 jenis vaksin tersebut terhadap imunitas tubuh relawan uji coba.

Baca juga: Nama Gibran Trending Topik, Muncul di Laporan Tempo Tentang Korupsi Bansos, Andi Arief Minta ini KPK

Sekadar contoh, vaksin Moderna berdampak 94,5 % terhadap imunitas tubuh.

Sementara Vaksin Pfizer berdampak 95 % terhadap imunitas tubuh.

Tetapi, Sinovac memiliki dampak terhadap imunitas tubuh yang masuk kategori low atau rendah.

Daftar negara pemesan vaksin virus Corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga, Indonesia satu-satunya negara yang memesan virus Sinovac dari China (Reuters/Aljazeera)
Daftar negara pemesan vaksin virus Corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga, Indonesia satu-satunya negara yang memesan virus Sinovac dari China (Reuters/Aljazeera)

Al Jazeera juga mengungkap tabel negara-negara mana saja yang telah memesan 10 jenis vaksin.

Hasilnya, hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac buatan China.

Indonesia tercatat memesan 40 juta vaksin Sinovac.

China sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.

Baca juga: Heboh Lesti Kejora Masuk 5 Besar Most Beautiful Women 2020, Begini Jelasnya

Baca juga: Selepas Cerai dari Artis Laudya Cynthia Bella, Beginilah Kabar Terbaru Engku Emran, Coba Move On?

Baca juga: Joe si Pendonor Sperma, Pria Paling Perkasa di Dunia, Sukses Bikin 10 Wanita Hamil, 150 Anak/Tahun

Baca juga: Cuma Saksi, KPK Berharap Setya Novanto Berikan Keterangan Sejujurnya

Daftar negara pemesan vaksin virus Corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga, Indonesia satu-satunya negara yang memesan virus Sinovac dari China (Reuters/Aljazeera)
Daftar negara pemesan vaksin virus Corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga, Indonesia satu-satunya negara yang memesan virus Sinovac dari China (Reuters/Aljazeera)

Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 masih menunggu terbitnya izin edar darurat vaksin atau emergency use authorization dari  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mengacu pada panduan Badan Kesehatan Dunia atau World Helath Organization ( WHO ), izin edar darurat akan diterbitkan 3 bulan setelah vaksin disuntikkan ke tubuh relawan dalam proses uji klinis.

"Untuk pemberian izin emergency use authorization tersebut, WHO menyatakan bahwa data pengamatan selama 3 bulan setelah penyuntikan dapat dipergunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia.

Lucia mengatakannya dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (18/12/2020), yang telah dimuat di Kompas.com, Jumat (18/12/2020).

Sejauh ini, Biofarma telah melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 asal China, Sinovac.

Proses uji klinis tersebut mulai digelar pada Agustus 2020.

Menurut Lucia, para relawan telah disuntik vaksin Sinovac sebanyak 2 kali hingga saat ini.

Baca juga: Reaksi Roy Marten saat Mengetahui Gading dan Karen Nijsen Dikabarkan Dekat: Sudah Move On

Baca juga: Viral Ramalan Mantan Presiden RI Soeharto 25 Tahun Lalu Tentang Indonesia Tahun 2020, Terwujudkah?

Namun, ia tak mengungkap, kapan terakhir kali penyuntikan dilakukan.

Lucia hanya mengatakan, pasca disuntik, relawan akan dipantau dalam 3 periode, yakni setelah 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan.

Dalam 3 periode tersebut, para peneliti bakal mengumpulkan data-data, menganalisis, dan melaporkannya ke BPOM.

Sementara, BPOM bertugas melakukan evaluasi terkait khasiat dan keamanan vaksin.

Jika vaksin terbukti efektif dan aman, maka izin edar darurat akan diterbitkan.

"Badan POM akan memberikan perizinan penggunaan darurat atau emergency authorization berdasarkan data interim 3 bulan yang akan segera dilaporkan oleh peneliti dan Biofarma," ujar Lucia.

Setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin pun, rangkaian uji klinis vaksin tetap dilanjutkan dengan melakukan pemantauan terhadap para relawan.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin untuk masyarakat secara gratis adalah yang terbaik. 

"Jika nanti program vaksinasi akan dijalankan pada tahun 2021, pemerintah memastikan vaksin yang digunakan adalah vaksin yang terbaik bagi masyarakat Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/12/2020).

(*/ tribunmedan.id)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul AL JAZEERA Ungkap Fakta, Ada 20 Negara Tapi Hanya Indonesia yang Pesan Vaksin Covid-19 Buatan China dan juga telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Fakta Vaksin Sinovac, Hanya Indonesia yang Pesan dari China, tapi China Malah Pesan Buatan Inggris

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved