Waspada, Ini Batas Waktu Seseorang Boleh Menahan Kencing dan 6 Resiko Kesehatan Ini Jika Dibiasakan
Waspada, Ini Batas Waktu Seseorang Boleh Menahan Kencing dan 6 Resiko Kesehatan Ini Jika Dibiasakan
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
Waspada, Ini Batas Waktu Seseorang Boleh Menahan Kencing dan 6 Resiko Kesehatan Ini Jika Dibiasakan
BANGKAPOS.COM -- Kebutuhan untuk buang air kecil merupakan suatu hal yang alami agar tubuh bisa mengeluarkan sisa dan limbah tubuh.
Namun, kebiasaan menahan-nahan untuk buang air kecil atau kencing mungkin sering dilakukan oleh sebagian besar orang.
Tak terkecuali orang dewasa yang juga pernah menahan buang air kecil hingga dalam waktu yang cukup lama.
Kadang kala sampai kandung kemih terasa seperti penuh dan kian sulit untuk ditahan.
Terus berusaha menahan buang air kecil buakn hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga dapat membahayakan kandung kemih dan bagian tubuh lainnya.
Baca juga: 10 Kebiasaan Sederhana di Pagi Hari yang Baik untuk Bantu Upaya Penurunan Berat Badan
Baca juga: 6 Tokoh ini Berani Kritik Pemerintah China, Lalu Dibungkam & Dipenjara, Apakah Jack Ma dalam Bahaya?
Baca juga: Kiky Saputri Saling Sindir sama Revina Gegara Video Cium 24 Pria, Lalu Berikan Kata-kata Bijak ini
Melansir Medical News Today, pada orang dewasa yang sehat, sesekali menahan kencing tidak akan menimbulkan masalah.
Tapi jika terus dibiasakan, mungkin akan menimbulkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan.
Namun dalam kondisi dan situasi tertentu seperti sulit mengakses kamar mandi, mau tidak mau seseorang terpaksa harus menahan untuk tidak kencing.
Lalu, seberapa lama batas seseorang boleh menahan kencing ?
Melansir Medical News Today, lamanya waktu seseorang menahan buang air kecil bergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa banyak mereka harus minum.
Jika seseorang merasa ingin buang air kecil, ia hanya boleh menahan kencingnya selama dibutuhkan untuk mencapai kamar mandi.
Dalam kondisi terjaga, seseorang harus buang air kecil setiap 3 hingga 4 jam.
Baca juga: Makin Kuat, Militer China Siap Unjuk Gigi, Ini Sederet Kekuatan Tempur baru di Tahun 2021
Baca juga: Pemuda ini Terkejut Mendengar Suara Bacaan Yasin saat Tidur di Ruang Tamu, Dikira Dirinya Meninggal
Biasanya, seseorang akan buang air kecil sekitar 8 kali pada siang hari dan tidak lebih dari sekali per malam setelah tidur.
Sementara pada anak-anak, menurut Urology Care Foundation, mereka tidak boleh buang air kecil kurang dari 3 kali sehari.
Frekuensi kencing tergantung pada seberapa banyak orang tersebut minum dan masalah lainnya seperti kenyamanan.
Kondisi kandung kemih tertentu dapat memengaruhi seberapa sering seseorang buang air kecil.
Kapasitas kandung kemih
Kandung kemih seseorang mengembang seiring bertambahnya usia.
Dikutip dari Medical News Today, berikut adalah beberapa contoh volume kandung kemih berdasarkan rentang usia.
- Usia 12 bulan atau lebih muda : 48,9 ml
- Usia 5 - 7 tahun : 75 - 105 ml
- Usia 8 - 10 : 120 - 150 ml
- Usia 11 - 15 tahun : 165 - 225 ml
- Dewasa : 300 - 400 ml
Baca juga: 4 Fakta Pernikahan Din Syamsuddin dan Rashda Diana, Mas Kawin hingga Profil Rashda
Baca juga: 6 Cara Alami Menyembuhkan Kuku Cantengan, Satu di Antaranya Gunakan Kapas atau Benang Gigi
Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa kapasitas kandung kemih berubah seiring bertambahnya usia orang dewasa.
Hal ini biasanya tidak terjadi, kecuali beberapa perubahan saluran kemih yang diakibatkan karena faktor usia seperti:
- sensasi berkurang saat kandung kemih penuh atau kosong
- penurunan kemampuan kandung kemih untuk berkontraksi
- peningkatan jumlah urin yang tersisa di kandung kemih setelah buang air kecil.
Resiko kesehatan kebiasaan menahan kencing
Melansir dari Medical News Today sumber lainnya, berikut adalah kemungkinan efek samping potensial akibat kebiasaan buruk menahan kencing.
1. Rasa nyeri
Orang yang secara teratur mengabaikan keinginan untuk buang air kecil mungkin akan merasakan sakit di kandung kemih atau ginjal.
Baca juga: Sosok Syekh Ali Jaber dan Kondisinya kini Setelah Menjalani Perawatan Akibat Covid-19
Baca juga: 8 Profesi ini Banyak Dicari di Masa Depan, dari Perawat Hingga Information Security Analyst
Ketika seseorang akhirnya mencapai kamar mandi, buang air kecil juga bisa menyakitkan.
Otot-otot juga mungkin tetap mengepal sebagian setelah urin dikeluarkan, yang dapat menyebabkan kram panggul.
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Dalam beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan bakteri berkembang biak.
Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
Sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa menahan buang air kecil dapat menyebabkan ISK.
Namun banyak dokter menyarankan untuk menghindarinya, terutama jika seseorang memiliki riwayat sering ISK.
Risiko terkena ISK juga tinggi pada orang yang tidak minum cukup air.
Baca juga: 28 Tahun Dipenjara, Pria Ini Mendapat Kompensasi Rp135 Miliar, Ternyata Salah Tangkap, Ini Jelasnya
Kurangnya cairan dalam tubuh dapat membuat kencing lebih jarang.
Sehingga bakteri akan menyebar melalui saluran kemih, yang kemudian menyebabkan infeksi.
Jika merasa sering buang air kecil, perhatikan gejala-gejala ISK berikut dan segera periksakan diri ke dokter.
- perasaan terbakar atau menyengat saat buang air kecil
- nyeri di panggul atau perut bagian bawah
- dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih
- bau urin tajam atau busuk
- warna urin keruh atau tidak berwarna
- urine berwarna gelap secara konsisten
- urin berdarah
3. Peregangan kandung kemih
Dalam jangka panjang, menahan kencing secara teratur dapat menyebabkan kandung kemih meregang.
Hal ini mungkin membuat kandung kemih sulit atau tidak mungkin berkontraksi dan mengeluarkan air kencing secara normal.
Jika seseorang memiliki kandung kemih yang meregang, tindakan ekstra seperti kateter mungkin diperlukan.
4. Mengompol
Kebiasaan menahan kencing dapat pula merusak otot-otot dasar panggul. Salah satunya adalah otot berbentuk donat di sekeliling uretra (spinchter urethra).
Otot tersebut menjadikan lubang saluran kemih tetap dalam keadaan tertutup.
Urine pun tidak bocor ataupun merembes.
Apabila otot berbentuk donat ini rusak, Anda akan kesulitan menjaga lubang saluran kemih tetap tertutup.
Akibatnya, urine dapat dengan mudah mengalir keluar kapan pun dan timbul keluhan mengompol.
5. Kerusakan otot dasar panggul
Sering menahan kencing dapat merusak otot dasar panggul.
Salah satu otot ini adalah sfingter uretra, yang menjaga agar uretra tetap tertutup, untuk mencegah kebocoran urin.
Merusak otot ini dapat menyebabkan inkontinensia urin, yakni kondisi dimana seseorang mengalami kebocoran urine tanpa disengaja.
Melakukan latihan dasar panggul seperti Kegels dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan mencegah kebocoran atau memperbaiki kehilangan otot.
6. Batu ginjal
Menahan kencing dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal pada orang yang memiliki riwayat kondisi tersebut.
Mereka yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urin juga dapat berisiko sama.
Pasalnya, kencing sering kali mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat.
Beberapa kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dapat menyebabkan retensi urin.
Hal ini biasanya tidak disengaja dan cenderung tidak diketahui, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serupa.
Prostat yang membesar, otot kandung kemih yang melemah, atau kerusakan saraf pada sistem saluran kemih dapat menghalangi aliran urin atau menyebabkan tubuh menahannya.
Orang dengan gangguan ginjal mungkin juga ingin menghindari menahan kencing, untuk mencegah kemungkinan komplikasi.
(*/bangkapos.com/serambinews.com)