Pesona Mata Hari, Sang Mata-mata Ganda Tersohor di PD I yang Dipuja-puja hingga Berakhir Tragis

Pesona Mata Hari, 'Pelacur' Bawa Tarian Indonesia Mendunia, Dipuja-puja, Nasibnya Berujung Tragis

Pewarnaan oleh Olga Shirnina
Pesona Mata Hari, 'Pelacur' Bawa Tarian Indonesia Mendunia, Dipuja-puja, Nasibnya Berujung Tragis 

Ketika Jenderal Walter Nicolai, kepala intelijen Angkatan Darat Jerman, menyadari bahwa Mata Hari tidak lebih dari gosip untuk ditawarkan, dia menuduhnya sebagai mata-mata Prancis dan mengirimnya kembali ke Prancis.

Sekembalinya pada tahun 1917, Margaretha ditangkap di Paris, diduga membawa cek Jerman dengan jumlah yang cukup besar.

Mata Hari diadili, dituduh memata-matai Jerman dan disalahkan atas nasib lima puluh ribu tentara.

Dia mempertahankan ketidakbersalahannya, tetapi publik Prancis yang marah, yang pada saat itu menderita kerugian besar dalam perang.

Baca juga: 28 Tahun Dipenjara, Pria Ini Mendapat Kompensasi Rp135 Miliar, Ternyata Salah Tangkap, Ini Jelasnya

Pewarnaan oleh Olga Shirnina
Mata Hari
Pewarnaan oleh Olga Shirnina__
Mata Hari

Lebih buruk lagi, persona Mata Hari-nya terungkap sebagai palsu, yang selanjutnya menghancurkan reputasi dan kredibilitasnya.

Kekasihnya Kapten Maslov meninggalkannya dan menolak untuk bersaksi atas namanya.

Pada usia 41, setelah meniup ciuman kepada algojo dan menolak penutup mata, Margaretha Zelle (Mata Hari) menemui kematiannya di hadapan regu tembak Prancis pada tanggal 15 Oktober 1917.

Untuk mengenang Mata Hari, seorang seniman Rusia Olga Shirnina kemudian memberikan warna pada foto-foto lawas dirinya.

(*)

Artikel ini telah tayang di INTISARI ONLINE dengan judul Bawa Tarian Indonesia Mendunia, Mata Hari Sang Mata-mata Ganda Tersohor dalam PD I Dipuja-puja hingga Berakhir Tragis, Foto-foto Berwarnanya Buktikan Betapa Memesona Dirinya 

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved