Berita Pangkalpinang
Cici Terpaksa Kredit Handphone Untuk Sang Anak Agar Bisa Belajar Daring
Sistem belajar dalam jaringan (Daring) atau online masih menjadi kendala siswa khususnya bagi orangtua siswa. Lantaran para siswa diwajibkan mempunyai
Penulis: Andini Dwi Hasanah |
Hal serupa juga diakui Rimiati (34) Warga Air Itam, ia sudah merasa kewalahan mengajari anak-anaknya belajar di rumah.
Apalagi ia memiliki dua anak yang keduanya belajar daring masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Kalau yang sudah bisa baca, oke, bisa dilepas untuk buat sendiri, tapi harus dibimbing, karena kadang pertanyaan membutuhkan jawaban yang dari nalar anak, kadang belum bisa mengeluarkan atau menterjemahkan soal dan menulis jawaban, jadi perlu dibimbing orangtua, kemudian anak juga cenderung malas belajar, temannya kadang tidak belajar, jadi asyik ikutan main, lupa tugas sekolahnya," jelas Rimiati
Kata Rimiati, buakn tak mau mengajari anak-anaknya, namun ia rasa memang guru di sekolah lah yang paling cocok untuk memeberikan pelajaran.
"Saya setres kerjaan harian banyak, belum tugas anak, bukannya tidak mau ngajarin, saya lebih emosi kalau ngadepin anak, memang guru di sekolah lah yang paling cocok memberikan pelajaran. Saya bukan sekolah guru, bukan berlatar belakang pendidikan guru, jadi saya nggak tau cara mengajari anak yang sabar itu gimana," sebutnya
Namun ia juga merasa kebingungan jika nanti anak-anak diminta masuk sekolah, ia tak ingin pula anak-anaknya bisa saja kemungkinan terpapar Covid-19.
"Saya juga binggung, kalau masuk ya takut sama corona, tapi kalau nggak masuk, ya mau jadi apa anak saya kalau nggak bisa baca," katanya. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)