Wanita Ini Rela Video Call Sambil Copot Pakaian dengan Pria Ngaku Polisi, Faktanya Bikin Sakit Hati

IW yang mengaku anggota polisi dengan leluasa menangkap layar (screenshot) bagian intim dari tubuh IS.

Editor: Alza Munzi
ISTIMEWA/YOUTUBE
Ilustrasi video call justru dijadikan sebagai senjata pemerasan. 

"Pelaku saat itu berkenalan dengan korban berinisial SI, dengan mengaku anggota polisi," ungkap Andri kepada wartawan,

Selasa (9/2/2021).

Awalnya mereka berkenalan di Facebook, pelaku terus mengajak korban bertukar pesan hingga korban merasa tertarik.

Setelah cukup nyaman berkomunikasi di percakapan messenger Facebook, keduanya kemudian pindah ke WhatsApps.

Komunikasi keduanya semakin intens hingga melakukan video call sex (VCS).

Ketika VCS, korban memperlihatkan bagian intimnya kepada pelaku.

Ternyata, pelaku secara diam-diam merekam aksi SI dan korban tak menyadari hal tersebut.

Setelah VCS selesai, pelaku memanfaatkan hasil rekaman tangkap layar untuk memeras korban dengan memberi sejumlah

uang.

Pelaku meminta SI untuk mengirim uang Rp 13 juta.

Jika tidak, pelaku mengancam akan menyebarkan screenshot video call seks ke media sosial.

"Video call seks di-screenshot oleh pelaku dan mengancam korban akan menyebarkan ke media sosial jika tidak diberikan

uang," sebut Andri, dikutip dari Kompas.com.

Karena ketakutan, korban pun terpaksa menuruti keinginan pelaku dengan mentransfer sejumlah uang tersebut.

Tak berhenti disitu, pelaku juga meminta dikirimkan pulsa kepada korban.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved