Jarang Berhubungan Intim dalam Waktu Lama Ternyata Bisa Picu Bahaya Mengerikan hingga Sakit-sakitan
Hubungan seksual yang berkualitas dipercaya mampu memupuk cinta antara kedua belah pihak.
Hal itu dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kecemasan dan depresi.
"Ketika mereka yang ingin berhubungan seks mengalami kurangnya keintiman seksual, akan terjadi efek yang merusak kesehatan mental, emosional, dan fisik yang mengakibatkan berbagai gejala, perasaan terisolasi, rasa tidak aman, dan harga diri rendah." ungkap Dr Dulcinea Pitagora, psikoterapis dan terapis seks di NYC.
Lantas, berapa kalikah frekuensi ideal untuk berhubungan seksual?
Terkait hal itu, seksolog kondang dr Boyke Dian Nugraha, DSOG, MARS memberikan jawabannya.
Dilansir melalui Kompas.com, dr Boyke berujar bahwa sebenarnya tak ada batasan baku berapa kali suami-istri harus berhubungan seksual.
Semua itu kembali pada keduanya, mengingat hubungan intim amat bergantung pada mood atau suasana hati dan keinginan mereka.
"Sepanjang keduanya berhasrat, sanggup melakukannya, dan sama-sama menikmatinya, kenapa tidak?" ujar dr Boyke.
Kendati tak ada pola baku, Boyke menganjurkan agar suami-istri berintim-intim secara teratur 1-4 kali seminggu.
Pertimbangannya, frekuensi tersebut sesuai ritme tubuh atau kondisi fisiologis pria maupun wanita.
"Produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari."
"Nah, kalau bisa mengikuti ritme fisiologis tersebut, kan bagus. Apalagi lantaran produksi ini memang harus dikeluarkan secara teratur sesuai waktu atau batas kuota alamiah tadi."
Baca juga: Petani Ini Terkejut Lihat Isinya, Setelah Warga Bedah Perut Ular Piton Sepanjang 4,5 Meter
Baca juga: BMKG Sebut Saat Ini Seharusnya Puncak Kemarau tapi Musim Hujan datang Lebih Cepat, Ini Penyebabnya
Pola 1-4 kali seminggu ini juga memberikan keuntungan lain berupa kesempatan "beristirahat sejenak" pada organ-organ tubuh wanita maupun pria, bila memang diperlukan demikian.