Bangka Pos Hari Ini
ANEH: 3 Kali Tes Antigen, Ali Tetap Tak Tertular Meski 14 Hari Rawat Istri yang Positif Covid-19
Empat belas hari berada di ruangan yang sama, sekaligus merawat pasien terpapar Covid-19 tak otomatis membuat seseorang ikut terpapar Covid-19
PANGKALPINANG, BANGKAPOS.COM - Empat belas hari penuh berada di ruangan yang sama, sekaligus merawat pasien terpapar Covid-19 ternyata tak otomatis membuat seseorang ikut terpapar Covid-19.
Setidaknya itulah yang dialami oleh Ali Syahbana (34) yang memutuskan untuk mendampingi istrinya saat dirawat di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Kota Pangkalpinang, beberapa waktu lalu.
Kepada Bangka Pos, Ali mengaku berinteraksi erat dengan istrinya yang ia tahu terpapar Covid-19. “Ya saya tahu persis istri saya terpapar Covid-19. Saya yang mengantar dia tes sebelum masuk rumah sakit. Saya juga yang mengantarnya ke rumah sakit dan menungguinya,” kata Ali.
Baca juga: Ivon Tak Tertular Meski Sempat Minum Lewat Pipet Bekas Penderita Covid-19
Baca juga: Menelisik Penularan Corona Pertama di Bangka, Ivon Seruput Minuman dari Pipet Bekas Daniel
Ali bercerita, selama 14 hari penuh ia menjalani kehidupan dalam satu ruangan bersama pasien Covid-19 yang tak lain adalah istrinya. Tak hanya itu, ada pasien lain selain istrinya yang juga-sama-sama terpapar Covid-19 di dalam ruang perawatan.
Bukan sekadar menunggui, Ali yang juga tidur di ruang perawatan tempat istrinya dirawat juga menyuapi, memberi obat, mengelap (mandi kering, red), menggantikan pakaian dan melakukan apapun layaknya menunggui orang sakit.
“Alhamdulillah, sejak pertama hingga terakhir ternyata saya tidak pernah terpapar Covid-19 setelah berulangkali dilakukan Tes antigen terhadap saya,” kata Ali.
Namun takdir berkata lain, pada hari ke 14 Ali harus kehilangan sang istri berikut anak untuk selamanya. Untuk diketahui, istri Ali dirawat dalam keadaan hamil tujuh bulan. Istri Ali meninggal dua jam setelah melahirkan secara normal.
Anak pertama mereka lahir dalam keadaan meninggal dunia, sementara sang istri meninggal dunia dua jam setelah menjalni persalinan dengan normal.
Baca juga: Tak Satupun yang Tertular Covid-19 Meski 15 Anggota Keluarga Dekat dengan Solwati
Baca juga: Dari 152 Kasus Terdata, Tujuh Kasus Ditemukan Jejak Penularan
Sejak awal, sang istri terkonfirmasi positif Covid-19, Ali tak pernah ragu untuk merawat, bahkan sebelum pihak rumah sakit meminta ada keluarga yang menunggu, Ali terlebih dulu meminta tak ingin dipisahkan dari sang istrinya.
"Ketika awal masuk rumah sakit untuk menemani almarhumah istri kemarin, saya juga tes swab. Saat sebelum keluar rumah sakit untuk ikut membawa jenazah istri ke pemakaman juga dites lagi. Dari kedua tes tersebut, dua-duanya hasilnya negatif, walaupun saya jelas-jelas kontak erat dengan istri," kata Ali.
Ali bertutur, keberadaannya di samping sang istri sangat berarti untuk pemulihan pasien. Ali yakin, pasien Covid-19 lainnya juga butuh perlakuan yang sama, yaitu butuh didampingi untuk menyemangati.
“Meski saya harus kehilangan istri saya, namun saya yakin, keberadaan orang lain di samping pasien Covid-19 memiliki arti penting bagi penyembuhan pasien,” kata Ali.
Menurut Ali, saat mendampingi istrinya ia tak pernah berpikir apalagi takut akan ikut terpapar Covid-19. Kala itu, Ali hanya berpikir agar istrinya segera sembuh, apalagi saat itu istrinya tengah mengandung anak mereka yang pertama.
"Yang perlu dikhawarikan saat itu sang istri bukan Covid-19, kalaupun harus terpapar tidak masalah ikut terpapar Covid-19 juga yang penting kesembuhan dulu," tuturnya.
RSU Provinsi
Pengalaman dan pilihan mendamping pasien Covid-19 tak hanya dilakukan Ali. Anai (56) juga ikut merawat sang istri terpapar Covid-19 di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Bangka Belitung.