Sozatolu Laoli, Si Brimob Gadungan yang Bikin Anggota TNI AU ini Dikeroyok Warga, Begini Jelasnya

Dia (Sozatolu) datang kemari mau merental mobil saya, jadi mereka merental bulanan, saya kasihlah. Bulanannya Rp 550 perbulan, selama dua bulan dia...

HO
Brimob Gadungan marga Laoli yang gelapkan mobil rental 

BANGKAPOS.COM, MEDAN -- Sozatolu Laoli, Si Brimob Gadungan yang Bikin Anggota TNI AU ini Dikeroyok Warga, Begini Jelasnya

Aksi Brimob gadungan di Kota Medan ini berakhir sudah.

Adalah Sozatolu Laoli yang mengaku sebagai seorang Brimob, ternyata gadungan.  

Gara-gara tindakan Laoli ini, anggota TNI AU Lanud Soewondo, Serka Wardi Isnanto Tambunan dikeroyok oleh warga.

Kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI AU Lanud Soewondo ini pun berbuntut panjang.

Saat ini, kasus tersebut ditangani Polrestabes Medan.

Baca juga: Murah Banget, Paket Internet Telkomsel 30 GB Cuma Bayar Rp 10 Perak, Begini Caranya

Baca juga: Video Baru Gisel dan Wijin di Atas Kasur Disebar, Ujung Baju Tidur Diikat di Perut Saat Bergoyang

Baca juga: Sering Dijodohkan, Ariel NOAH Akhirnya Ungkap Hubungan Sebenarnya dengan Bunga Citra Lestari

Akibat ulah Sozatolu Laoli inipula, Serka Wardi Isnanto Tambunan dikeroyok warga saat menemani keluarganya yang menjadi korban penggelapan mobil rental hendak mengambil kendaraan yang ternyata sudah digadaikan Laoli.

Menurut Endri, warga Kecamatan Percut Seituan yang merupakan kerabat dari Serka Wardi Isnanto Tambunan mengatakan, bahwa mobil yang digelapkan Sozatolu Laoli adalah miliknya.

Endri menceritakan, awalnya ia menyewakan satu unit mobil miliknya pada Sozatolu Lauli yang mengaku sebagai anggota Brimob.

Ia pun percaya, lantaran pelaku meninggal fotocopy KTP.

Di KTP tersebut tertulis pekerjaan pelaku merupakan anggota Polisi Republik Indonesia (Polri) yang tinggal di Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area.

"Dia (Sozatolu) datang kemari mau merental mobil saya, jadi mereka merental bulanan, saya kasihlah. Bulanannya Rp 550 perbulan, selama dua bulan dia bayar lancar, tiga bulan terakhir dia enggak bayar," kata Endri kepada Tribun-medan.com, Senin (25/10/2021).

Ia menjelaskan, lantaran pelaku tidak kunjung bayar, korban pun berusaha menghubungi pelaku.

Setelah itu, pelaku melakukan pembayaran sebesar Rp 2 juta kepada korban.

Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari

Baca juga: Jokowi Turunkan Harga PCR Jadi Rp 300.000, ARSSI Sebut Tak Tutup Harga Bahan Baku

"Dibayarnya cuma Rp 2 juta. Melalui telepon katanya dia mau membayar dan memulangkan mobilnya, setelah itu hilang kontak," sebutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved