Aurat Lutut Terlihat Saat Shalat karena Cuma Pakai Sarung, Begini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan mengenai aurat lutut terlihat saat shalat karena hanya memakai sarung dan apakah shalat sah atau tidak.

Penulis: Widodo | Editor: fitriadi
Tangkapan layar YouTube
Buya Yahya dalam kajiannya mengenai aurat lutut terlihat saat shalat, apakah sah atau membatalkan 

BANGKAPOS.COM -- Buya Yahya menjelaskan mengenai aurat lutut terlihat saat shalat karena hanya memakai sarung.

Mengenai itu apakah shalat sah atau tidak dan batal jika aurat terlihat.

Dalam sebuah kajian, Buya Yahya pun memberikan penjelasan atas pertanyaan dari jemaah. 

"Jika seorang laki-laki sholat dengan menggunakan sarung namun tidak menggunakan celana sebagai pakaian dalamnya, ketika dia sujud maka akan terlihat lututnya. Apakah hal tersebut membatalkan sholatnya?" tanya penanya. 

Hal itu ia jelaskan dalam video di kanal YouTube Buya Yahya yang diunggah pada 26 Juni 2021. 

"Jadi aurat itu dianggap yang membatalkan shalat jika aurat terlihat dari arah atas dan arah samping," kata Buya Yahya

Tetapi kalau dari arah bawah tidak membatalkan. 

"Tidak tahu apakah sarungnya terlalu sempit atau bagaimana sehingga terlihat lututnya dari belakang itukan masih samping maka membatalkan," jelasnya.

Baca juga: Bagaimana Hukum Suami Berselingkuh dengan Wanita Lain Padahal Paham Agama, Ini Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: Apa Hukum Suami Memperbesar Kemaluan, Alasannya Demi Istri Bahagia? Ini Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Suami Istri Bercinta dengan Cara Tak Biasa, Asalkan Jangan Lakukan 2 Ini

Buya Yahya menyarankan, maka jangan melakukan itu, apalagi orang sepuh memang kadang susah. 

"Orang sepuh mungkin duduknya harus pelan-pelan dan sebagainya," ujarnya. 

Jadi intinya memang betul seperti itu bahwa jika terlihat dari samping maka itu membatalkan shalat. 

Namun dengan catatan kalau orang tersebut tahu. 

"Kalau dia tidak tahu tetap sah, tetapi kita yang tahu mengingatkan dengan cara yang lembut, halus dan indah," sarannya. 

Dia menerangkan mungkin sarungnya terlalu kecil. 

Tetapi kalau orang sarung yang biasanya tertutup lutut dan semuanya. 

"Kalau hanya terlihat betis tidak akan membatalkan, batal kalau terlihat lutut dan mungkin itu dari samping," katanya. 

"Mungkin karena cingkrang atau sarungnya terlalu tinggi atau juga bisa terlalu sempit," tambahnya lagi. 

Sehingga pas kelihatan aurat lututnya akibat terlalu sempit dan cingkrang. 

Namun, Buya Yahya menyebutkan bahwa anak bersarungan saat shalat kebanyakan tidak keliatan aurat yakni lutut. 

"Tetapi kalau keliatan mungkin gambarannya sarungnya cingkrang (terlalu tinggi) sehingga ketika sujud ketarik keatas sehingga kebuka dan keliatan," jelasnya. 

"Tetapi kalau keliatannya dari samping maka sudah jelas shalatnya batal," sebutnya. 

Puluhan Tahun Tidak Hafal Bacaan Sahalat, Apakah Shalatnya Sah?

Apakah orang yang bacaannya shalatnya tidak hafal sudah puluhan tahun sah atau tidak shalatnya.

Dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 1 Juni 2020, Buya Yahya menjelaskan perihal itu menjawab pertanyaan seorang jamaah.

"Saya berusia 33 tahun tetapi belum hafal bacaan ayat atau doa buat shalat, dikalau belajar kadang susah banget nayntolnya, terkadang kalau dibawa bekerja hilang lagi hafalannya, apakah shalat saya sah kalau jadi makmum tidak pakai bacaan doa, dan apakah sah jika shalat sendiri tetapi bacaan doa tidak lengkap," tanya penanya.

Baca juga: Tak Perlu Pelet, dr Aisah Dahlan Minta Istri Lakukan Ini saat Tidur, Insya Allah Suami Tak Selingkuh

Baca juga: Ini yang Bikin Pria Terkulai Lemas Usai Berhubungan Badan, Beda dari Istri Kata dr Aisah Dahlan

Baca juga: Inilah 3 Cara Mudah Mengendalikan Marah Agar Tak Meledak-ledak Menurut dr Aisah Dahlan

Terlebih dahulu Buya Yahya mengatakan bahwa shalat itu mudah dan gampang.

Menurutnya kalau ada orang yang tidak bisa shalat itu yang salah gurunya.

Tidak ada siapaun yang tidak bisa shalat, jika tidak bisa berdiri juga bisa dilakukan duduk.

"Adapun bacaannya tidak banyak, yang wajib dibaca dalam shalat Anda cuma 5 (lima) saudaraku," terang Buya Yahya.

"Anda mengucapkan Allahu Akbar waktu mulai shalat dengan niat aku shalat zuhur misalnya. Tidak diucapkan juga sah namun lintaskan di dalam hati," katanya.

Dia mengatakan pertama niat dan takbir, lalu membaca surah Al Fatihah.

"Kemudian yang wajib dibaca nanti di akhir Anda Tasyahud sebelum salam baca Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad,"

Lalu keempat baca "Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid".

Buya Yahya mengatakan kelima ucapkan Assalaaamualaikum sekali ke kanan, selebihnya sunnah.

Kemudian Buya Yahya menegaskan bahwa jika tidak hafal surah Al Fatihah bisa dibaca lembaran khusus surah Al Fatihah.

Lalu untuk bacaan surah setelah Al Fatihah itu adalah sunnah.

"Rukuk saja kalau Anda tidak hafal bacaannya rukuk saja tidak apa-apa karena sah," bebernya.

Yang wajib itu adalah Al Fatihah tadi dan itupun kalau tidak hafal bisa baca dari coretan kertas.

Selain itu, Tasyahud juga boleh dibaca melaui tulisan yang sudah disediakan di saku saat shalat.

Dengan begitu kata Buya Yahya nanti akan cepat hafal sendiri.

Dirinya menyarankan agar tidak usah ragu dan percaya diri kalau itu sah.

Sebab bagi orang yang meninggalkan shalat adalah dosa besar.

Baca juga: PPKM Level 3 Nataru Batal, Ini Rencana Aturan Perjalanan Domestik dan Internasional saat Nataru

Tetapi bagi orang yang menjalankan dengan segala kekurangannya pahalanya utuh sama dengan yang bisa.

Oleh karena itu dia menyarankan jangan pernah ragu dan jangan tinggalkan shalat.

"InsyaAllah Anda semakin yakin bahwa shalat Anda sah dan jangan ragu semampunya," kata Buya.

Dia kembali menegaskan bahwa bacaan cuma lima yang wajib dibaca seperti yang dijelaskan sebelumnya.

"Takbiratul ihram Allahu Akbar, Al Fatihah, tahyat tasyahud, tahiyat akhir dan salam," jelasnya.

Menurutnya selebihnya adalah sunnah, namun jangan pernah tinggalkan yang wajib tersebut.

( Bangkapos.com / Widodo )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved