Berita Bangka Selatan
Bahaya Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Dinas Sosial Basel Akan Turun ke Sekolah untuk Edukasi
DSPPPAPMD Kabupaten Bangka Selatan, dalam waktu dekat akan melaksanakan program mengedukasi perlindungan perempuan dan anak.
Penulis: Yuranda | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPPPAPMD) Kabupaten Bangka Selatan, dalam waktu dekat akan melaksanakan program mengedukasi perlindungan perempuan dan anak.
Hal itu dilakukan guna mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Kabupaten Bangka Selatan. Edukasi tersebut perlu dilakukan guna pencegahan kekerasan seperti kekerasan dalam rumah tangga, fisik, psikis, seksual serta bullying terhadap anak-anak.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) DSPPPAPMD Bangka Selatan, Yita Yuliza, kepada Bangkapos.com, Sabtu (12/2/2022).
Diakuinya dalam waktu dekat program tersebut akan dilaksanakan, guna mengedukasi bahaya berbuat atau me dapatkan kekerasan terhadap kekerasan, serta mengajak langkah-langkah pencegahan bila mana terjadi kepad anak-anak usia sekolah dan ibu rumah tangga.
Baca juga: Awas ! Buaya 3 Meter Muncul di Sungai Pilang Belitung, Berjemur di Rawa-rawa dengan Mulut Mengangga
Baca juga: Yuk ke Main-main ke Alun-Alun Taman Hijau Koba, Ada Pertunjukan Pensi Setiap Jumat Malam
Untuk itu pihaknya akan membuat jadwal tersebut dan turun ke sekolah-sekolah, guna upaya sosialisasi, pencegahan dan edukasi kepada anak terkait pernikahan dini, bahayanya merokok, narkoba, dan perlindungan kekerasan anak.
"Edukasi yang kami laksanakan nantinya, mengedukasi ibu-ibu karena ibu ini kerap kali mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Sementara itu, kekerasan anak ini bermacam-macam yang bisa menyerang fisik, fisikis, seksual, dan bullying ini harus kita hapus semuanya," kata Yita Yuliza saat dikonfirmasi Bangkapos.com, Sabtu (12/2/2022).
Menurutnya, kasus kekerasan terhadap anak ini banyak menimpa anak usia sekolah, hal itu terjadi lantaran terpengaruh handphone atau gadget. Sementara itu, pengawasan dari orangtuanya sangat minim.
"Dampak dari gadget pengawasan kurang. Kami tidak menyalakan orangtuanya karena tidak semua orang tua bisa menggunakan hp dan untuk memantau aktivitas anaknya di hp tersebut," ucapnya.
Sementara itu, kata Yita, untuk kasus bullying di Kabupaten Bangka Selatan sendiri belum ada laporannya.
Ia berharap dengan terlaksananya program edukasi anak tentang perlindungan anak ini dapat mengurangi atau menghapus tingkat kekerasan anak.
"Selain pemantauan dari kami. Para anak-anak ini juga harus bisa melindungi dirinya sendiri. Hal ini juga kami gencarkan dalam program edukasi. Rencananya sasarannya kepada anak TK, SD, SMP dan SMA, tentunya dengan materi yang berbeda," jelas Yita.
Baca juga: 154 Jemaah Umrah asal Bangka Belitung Segera Diberangkatkan Perdana ke Mekkah, Begini Mekanismenya
Baca juga: Akseptor KB Bertambah 25.869 Orang, Paling Banyak di Kabupaten Bangka, Terendah di Belitung Timur
Untuk melancarkan program edukasi perlindungan anak ini, pihaknya akan menggandeng beberapa instansi guna menjelaskan bahaya dan dampak yang ditimbulkan dengan kekerasan yang dialami.
"Kami akan gandeng, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bangka Selatan, Dinas Kesehatan, Kemendag dan Unit PPPA Polres Bangka Selatan serta psikolog dan psikiater dari Provinsi Bangka Belitung. Ini upaya pencegahan yang kami lakukan," ucapnya.
(Bangkapos.com/Yuranda)