Militer dan Kepolisian
Mengenal Legiun Asing Prancis, Korps Militer Legendaris yang Siap Bertarung Sampai Mati
Sepanjang sejarahnya, Legiun Asing Perancis telah menerima warga dari ratusan negara untuk berdinas di unit tempur yang unik tersebut
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Gandar belakang menerima suspensi segitiga ganda baru, suspensi depan juga ditingkatkan serta sistem pengereman yang dilengkapi dengan sistem ABS, semua ini memungkinkan peningkatan muatan serta kecepatan tertinggi, yang sampai sekarang masih dibatasi hingga 95 km per jam.
Sedangkan kecepatan maksimum yang diizinkan tetap belum diinfokan ke publik.
VBL Ultima hadir dengan menghilangkan kit apung (floating kit), meskipun di bagian belakang as roda yang dulunya dipasangi baling-baling masih terlihat; ini mungkin tawar-menawar antara perlindungan dan kemampuan mengapung.
Ada yang menyebut bobot maksimum VBL Ultima telah melebihi kapasitas mengambang kendaraan saat berada di air.
Versi reconnaissance seperti yang digunakan Legiun Asing, dipersenjatai dengan senapan mesin 7,62 atau 12,7mm. Untuk menunjang komunikasi dilengkapi dengan radio TR-VP 213 atau PR4G dan dukungan kacamata night vision OB 41 dan OB 43, serta pengukur radiasi DUK-DUR 440 dan dosimeter.
Dalam versi rudal anti-tank Milan, TR-VP 213 digantikan oleh radio TR-VP 13 dan OB 41 dengan kacamata malam OB 51.
Diproduksi oleh Arquus, saat ini VBL Ultima diproduksi sebanyak dua unit per minggu, seluruh proses berlangsung satu setengah bulan, 15-16 unit kendaraan hadir di sepanjang jalur dengan tenaga kerja penuh.
Arquus mengatakan jalur produksi VBL Ultima berlangsung di pabrik Saint-Nazaire.
Sebagai catatan, Panhard VBL Ultima yang juga dioperasikan oleh Kompi Kavaleri TNI AD ini, telah digunakan oleh 16 negara, dalam hal ini pengguna terbesar adalah Angkatan Darat Perancis.
Sampai Juni 2019 diperkirakan ada 1.446 unit VBL dalam beberapa varian yang dipakai AD Perancis.