Daftar Sanksi Ekonomi untuk Rusia yang Menyerang Rusia, Jepang Beiukan Aset, Mastercard Memblokir

BANGKAPOS.COM -- Sejumlah negara dan organisasi memberlakukan sanksi kepada Rusia yang menyerang Ukraina. Sanksi ekonomi secara masif diberikan sebagai bentuk protes terhadap penyerangan.

Jepang bergabung dengan AS dan sekutu lainnya dalam menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia, termasuk membekukan aset para pemimpin negara itu dan tiga lembaga keuangan.

Selain yang dipegang oleh enam orang termasuk Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Jepang akan membekukan aset Promsvyazbank dan Vnesheconombank milik negara Rusia, serta bank sentral negara itu.

Sementara itu Kanada akan melarang impor minyak Rusia, memasok Ukraina dengan senjata anti-tank.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya akan melarang impor minyak mentah Rusia dan memasok Ukraina dengan senjata anti-tank dan amunisi yang ditingkatkan.

Baca juga: Nekat Kunjungi Kampung Halaman Kim Jong Un, WNI Ini Kaget dengan Kondisi Korut yang Bebas Kriminal

Baca juga: Mau Ikut-ikutan Bantu Rusia, Negara Ini Malah Dicibir Gara-gara Tak Punya Taring Serang Ukraina

Baca juga: INILAH Oppo Reno7, Reno 7 5G, Reno 7 Z 5G yang Rilis 2 Maret 2022, Intip Spesifikasi dan Harganya

“Kami mengumumkan niat kami untuk melarang semua impor minyak mentah dari Rusia, sebuah industri yang sangat menguntungkan Presiden Putin dan oligarkinya,” katanya kepada wartawan di Ottawa.

Kanada juga akan meningkatkan "bantuan mematikan" ke Ukraina dan akan mengirim 100 sistem senjata anti-tank Carl Gustaf dan 2.000 roket "secepat mungkin," kata Menteri Pertahanan Anita Anand.

Sanksi Akses Keuangan

Selain Jepang dan Kanada, Mastercard memblokir beberapa lembaga keuangan atas sanksi Rusia.

Mastercard telah memblokir beberapa lembaga keuangan dari jaringan pembayarannya sebagai akibat dari sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Perusahaan kartu kredit AS tidak mengatakan lembaga mana yang diblokir.

Ini berjanji untuk menyumbangkan $ 2 juta untuk bantuan kemanusiaan.

Sementara itu Facebook akan membatasi akses ke outlet media pemerintah Rusia di UE.

Perusahaan induk Facebook Meta telah mengumumkan rencana untuk membatasi akses ke outlet media pemerintah Rusia RT dan Sputnik di seluruh Uni Eropa.

Kepala urusan global Meta, Nick Clegg, mentweet pada Senin sore bahwa perusahaan media sosial telah menerima permintaan "dari sejumlah Pemerintah dan UE untuk mengambil langkah lebih lanjut sehubungan dengan media yang dikendalikan negara Rusia".