Berita Pangkalpinang

Dampak Kelangkaan Migor, Bude Yati Penjual Gorengan Rela Keliling ke Empat Toko Cari Minyak Goreng

Kelangkaan minyak goreng dirasakan imbasnya ke para pedagang penjual gorengan di kompleks perkantoran Gubernur Bangka Belitung.

Penulis: Riki Pratama | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Riki Pratama
Yati (55) penjual gorengan dan pecel di Kelurahan Air Itam, Kota Pangkalpinang, dekat kompleks perkantor Gubernur Bangka Belitung. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kelangkaan minyak goreng dirasakan imbasnya ke para pedagang penjual gorengan di kompleks perkantoran Gubernur Bangka Belitung.

Para pelaku usaha kecil menengah ini paling berdampak akibat kelangkaan minyak goreng di sejumlah toko di Kota Pangkalpinang.

Seperti disampaikan, Yati (55) penjual gorengan dan pecel di Kelurahan Air Itam, Kota Pangkalpinang, dekat kompleks Perkantoran Gubernur Bangka Belitung, mengeluhkan sulitnya mencari minyak goreng beberapa hari ini.

"Sejak Selasa kemarin, minyak goreng yang awalnya harga Rp14.000, sekarang naik Rp20.000 ukuran 1 liter. Dapatkanya juga susah. Setelah empat toko baru dapat minyak goreng," keluh Bude Yati sapaan akrabnya, kepada Bangkapos.com, Rabu (9/3/2022) di lapak daganganya.

Baca juga: BREAKING NEWS, Dipicu Cemburu Buta, Pasangan Lesbian di Sungailiat Aniaya Bayi Hingga Tewas

Baca juga: Eka Melimbang Timah Demi Manghidupi Sang Pacar Lesbi

Baca juga: Kronologi Bayi 3 Bulan Tewas di Tangan Teman Wanita Ibunya Lantaran Cemburu Buta

Baca juga: Begini Kata Psikolog Lesbian Cemburu Bisa Nekat, Pelaku Bunuh Bayi Anak Kekasih Sesama Jenisnya

Dampak sulitnya minyak goreng, membuat Yati harus pandai-pandai berhemat dalam menggunakan minyak goreng, tanpa harus menurunkan harga dan mengecilkan ukuran gorengan tempe dan tahunya.

"Ukuranya masih tetap tidak berubah, termasuk harganya tetap Rp1.000 per gorengan walaupun minyak sulit. Paling hanya jumlah gorengan dikurangi," ucap Yati yang telah 20 tahun berjualan gorengan ini.

Yati berharap, pemerintah dapat mengendalikan dan memulihkan kembali harga minyak goreng, karena sangat berdampak kepada para penjual gorengan.

Kepala Disperindag Provinsi Bangka Belitung, Tarmin, mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab terjadinya kelangkaan minyak goreng di sejumlah toko di Pangkalpinang.

"Belum bisa memastikan, di mana dan mengapa ada beberapa tempat, terjadi kelangkaan minyak goreng ini," kata Tarmin di tempat kerjanya.

Menurutnya, berdasarkan pantauan disperindag di sejumlah distributor memiliki stok minyak yang cukup untuk kebutuhan masyarakat di Bangka Belitung.

"Dari pantauan kami di ditributor yang besar di Bangka ini PT Menara mereka mendistribusikan cukup banyak seperti hari Jumat kemarin mencapai 3.396 dus atau 81.504 liter yang didistribusikan ke sejumlah ritel modern, ritel lokal, dan grosir," jelas Tarmin/

Secara hitungan, kata Tarmin, stok minyak yang ada di Bangka Belitung dapat dikatakan cukup. Tetapi, mungkin ada sebab lainya membuat terjadi kelangkaan minyak goreng.

"Artinya perdasarkan perhitungan matematika  tidak kekurangan. Masih ada yang langka di tempat tertentu kemungkinan belum mendapat giliran distribusi. Kedua harga minyak ini murah ada kemungkinan, orang bisa membeli dalam jumlah banyak. Kalau harga murah jadi belinya banyak, sehingga masyarakat lain tidak kebagian," tegasnya.

Baca juga: Tes Antigen dan PCR Tidak Jadi Syarat Perjalanan, Sejumlah Klinik Kesehatan di Pangkalpinang Sepi

Baca juga: WOW Hitungan Jam Harga Emas di Pegadaian Naik Rp20.000, Hari Ini Tembus Rp1.078 Per Gram

Menurutnya, perlu adanya kesadaran masyarakat dalam membeli minyak tidak dengan sistem borong sehingga masyarakat lain dapat terbagi.

"Jangan menggunakan aji mumpung, karena berapapun minyak goreng yang masuk tetap tidak akan merata, karena banyak masyarakat tidak kebagian. Kita juga tidak punya hak dan kewenangan melarang mereka membeli barang di pasaran cuma mengimbau, belilah sesuai kebutuhan. Paling banyak 2 liter dan diharapkan kesadaran masyarakat itu sendiri tidak panic buying," imbau Tarmin.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved