Minyak Goreng Masih Langka, Pedagang Sulit Dapat Pasokan, APPSI Tagih Janji Pemerintah
Minyak goreng program pemerintah sukar didapatkan di pedagang pasar tradisional, termasuk warung-warung di sekitar pemukiman.
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Klaim pemerintah bahwa stok minyak goreng melimpah berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan.
Di jaringan minimarket, sejak beberapa pekan terakhir, sangat sulit menemukan minyak goreng program pemerintah.
Bahkan, rak yang biasanya menampung minyak goreng, kini lebih sering kosong.
Rak minyak goreng kini lebih sering diisi produk margarin dan minyak kelapa bermerek.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melambung Drastis, Tembus Rp 135 Ribu di Kendari
Melansir Kompas.com, minyak goreng program pemerintah sukar didapatkan di pedagang pasar tradisional, termasuk warung-warung di sekitar pemukiman.
Kalaupun tersedia, harganya jauh di atas HET yang sudah ditetapkan pemerintah.
Lantaran susahnya mencari minyak goreng sesuai harga yang dijanjikan pemerintah, banyak warga terutama ibu rumah tangga rela antre mendapatkan minyak dalam operasi pasar yang digelar sejumlah pihak.
Tak jarang, antrean mendapatkan minyak goreng sesuai harga HET pemerintah berakhir kericuhan.
Bagi rumah tangga, kelangkaan minyak goreng mungkin tak jadi soal karena konsumsinya tak besar.
Namun bagi pelaku usaha, terutama kuliner, kelangkaan minyak goreng jadi pukulan berat di saat ekonomi sulit.
Meski sudah berlangsung berbulan-bulan lamanya, masalah tingginya harga dan kelangkaan minyak goreng belum juga terselesaikan hingga saat ini. Hal jadi ironi, mengingat Indonesia adalah negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.
Sejak Januari, Menteri Perdagangan maupun para pejabat Kementerian Perdagangan sudah berulangkali berjanji bahwa masalah harga dan kelangkaan minyak goreng bisa diatasi waktu dekat.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Anggota DPR: Gimana Mau Buying, Minyak Gorengnya Nggak Ada, Apalagi Panic
Pemerintah juga mengklaim stok minyak goreng sangat melimpah melebihi kebutuhan domestik.
Tagih janji pemerintah
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengeluhkan janji pemerintah yang tidak kunjung terealisasi.