Kisah Suea Nikahi 3 Pacarnya Sekaligus, Uniknya Si Pengantin Wanita yang Siapkan Mahar Rp 42 Juta
Nutcharin dan Suea telah menjalinkan hubungan selama 16 tahun dan mempunyai empat orang anak. Sementara Pitchaya hidup bersama Suea selama sembilan...
BANGKAPOS.COM -- Seorang pria bernama Suea Supareek (35) asal Thailand ini mendadak menjadi sorotan.
Pasalnya, Suea Supareek menikahi tiga pacarnya sekaligus.
Tak hanya menikahinya, ternyata ketiga wanita itulah yang membayar mahar masing-masing 100.000 baht (Rp 42 juta) pada pria asal Thailand ini.
Diketahui, Suea yang berprofesi sebagai tabib lokal di Provinsi Nonthaburi.
Rupanya Suea telah berpacaran dengan ketiga wanita tersebut selama bertahun-tahun dan telah memiliki sembilan anak.
Baca juga: Dahsyatnya Doa Pendek ini, Dapat Mendatangkan Harta Sebumi Ilmu Selangit, DIamalkan Yuk
Baca juga: Kang Nara, Si Pembelot Korut Ungkap Perbedaan Bekal Orang Kaya dan Miskin di Negara Kim Jong Un
Baca juga: Inilah 6 Negara yang Terang-Terangan Berada di Pihak Rusia, Bakal Jadi Sekutu Jika Perang Dunia 3
Baca juga: Bak Film Action, Pria Ini Nekat Rampok Bank di Siang Bolong, Perlawanan Satpam Bikin BS Ketar-ketir
Baca juga: Luna Maya Tak Malu, Tampil Pede Pamer Wajah Cemongnya kepada Sahabat Saat Bermain Golf
Melansir dari Thaiger via Kompas.com, ketiga wanita tersebut masing-masing bernama Nutcharin Phankat (30), Pitchaya Suraseeruangchai (35), dan Kawinthida Kulapatchaiyapoom (31).

Nutcharin dan Suea telah menjalinkan hubungan selama 16 tahun dan mempunyai empat orang anak.
Sementara Pitchaya hidup bersama Suea selama sembilan tahun dan pasangan itu juga memiliki empat anak.
Sedangkan Kawinthida dan Suea telah bersama selama tujuh tahun dan melahirkan seorang anak perempuan.
Mereka semua telah tinggal seatap.
Semua istri hidup akur dan membantu Suea merawat antara 400 hingga 500 pasien setiap bulan.
Masih dilansir dari Thaiger, Suea berkasta Brahmana. Dalam tradisi Brahmana, wanitalah yang meminang pria.
Baca juga: Bacaan Doa-doa Perlindungan dan Pengampunan yang Ada di Alquran
Baca juga: Ilmu Jenderal Andika Kalah Jauh, Prajurit Wanita dari TNI AU Ini Bikin Kagum Panglima TNI
Baca juga: Artis Senior Ini Akhirnya Temukan Jodoh dan Menikah di Usia 72 Tahun, Begini Kisah Cinta Romantisnya
Baca juga: Belasan Tahun Bertahan di Hutan Kalimantan, Bule Perancis Kepincut Gadis Dayak, Ternyata Kaya Raya
Sehingga Nutcharin, Pitchaya, dan Kawinthida diam-diam menabung untuk memberikan mahar kepada Suea di hari ulang tahunnya yang ke-35.
Selain itu, para istri juga menyerahkan emas dan sertifikat tanah kepada pengantin pria mereka.
Di antara semua istri, hanya Kawinthida-lah yang menjelaskan bagaimana perjalanan cinta mereka dari berpacaran hingga menjadi suami-istri.
"Saya ingin menyatukan keluarga saya. Ini adalah cinta yang telah kami kumpulkan sejak lama dan anak-anak kami tumbuh bersama," ujar Kawinthida.
Lebih lanjut, Kawinthida mengatakan jika dia bertemu Suea di kontes tato. Mereka berkenalan dan Suea mengaku sudah memiliki dua pacar.
"Dia bilang dia seorang tabib dan dia punya anak. Dia selalu jujur dan terbuka dengan kami. Pacar keduanya meminta saya untuk bergabung dengan mereka dan saya setuju untuk tinggal bersama mereka di bawah satu atap. Kami semua saling membantu untuk mencari nafkah dan bertahan hidup," jelasnya.
Soal pengobatan, kata Kawinthida, dirinya dan kedua wanita lain menghormati dan percaya pada pengobatan tradisional Thailand.
Baca juga: Aming Bongkar Hubungan Luna Maya dan Ariel Noah Saat Ini: Lebih Gila dari Soulmate
Baca juga: Akting Bohong Wanita Depan Baim Wong Terungkap di Kantor Polisi, Sempat Nangis dan Sujud Minta Uang
Baca juga: Wajah Murung Zelensky saat Datangi Kota Bucha, Perbuataan Tentara Rusia Disebut Genosida
Baca juga: Wajah Murung Zelensky saat Datangi Kota Bucha, Perbuataan Tentara Rusia Disebut Genosida
"Kami belajar bahwa dalam Brahmana, wanita harus melamar pria, jadi kami bertiga berdiskusi bersama dan setuju untuk membayar mas kawin masing-masing 100.000 baht," terangnya.
Sekedar informasi, pernikahan poligami tidak diakui di bawah hukum Thailand, tetapi gaya hidup tersebut masih dipraktikkan oleh beberapa orang.
(*/ bangkapos.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com