Aksi Demo BEM SI

Aksi Unjuk Rasa di DPR RI Ricuh, Ade Armando Babak Belur di Gedung DPR RI, Celananya Hilang

Dalam persitiwa tersebut pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam kericuhan usai ...

Reza Deni
Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. 

BANGKAPOS.COM -- Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta berakhir ricuh.

Pantauan Tribunnews di lokasi, Senin (11/4/2022), massa mulai aksi melempar batu ke arah Gedung DPR setelah para pimpinan DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui mereka.

Setelah itu, sekira pukul 15.42 WIB, massa mulai melempar batu dan botol minuman ke dalam Gedung DPR. Aparat kepolisian pun sempat menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.

Dalam persitiwa tersebut pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam kericuhan usai aksi massa di Gedung DPR RI.

Dalam sebuah video yang diterima, Ade mengalami kejadian mengenaskan.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Pemilu 2024 Tak Ditunda, Besok Anggota KPU-Bawaslu Dilantik & Bahas Persiapan Pemilu

Baca juga: Poster-poster Lucu yang Dibawa Demonstran Hari Ini: 2 Ronde Aja Udah Ngos-ngosan Kok Minta 3 Kali

Baca juga: Harga Gula Terkini 10 April 2022 Tembus Rp15 Ribu per Kg, Minyak Goreng Curah dan Telur Ayam Segini

Baca juga: Benarkah Roh Orang Meninggal Pulang ke Rumah di Bulan Puasa Ramadhan, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Baca juga: Dahsyatnya Doa Pendek ini, Sangat Dibenci Setan, Sampai-sampai Tak Berani Lagi Goda Manusia

Wajahnya dipenuhi darah dan dia tampak tidak mengenakan celana.

Ade Armando di kawasan Gedung DPR RI, Senin (11/4). Dia dipukuli oleh sejumlah orang.
Ade Armando di kawasan Gedung DPR RI, Senin (11/4). Dia dipukuli oleh sejumlah orang. (Arsip AKBP Setyo Wakapolres Jakarta Pusat)

Belum diketahui penyebab Ade mengalami kejadian serupa.

Namun, dalam aksi tersebut, kericuhan pecah antara mahasiswa dan massa aksi lainnya.

Ade kini tengah dirawat di dalam gedung DPR RI dengan penjagaan ketat dari kepolisian.

Ade Armando sayangkan BEM SI terpecah

Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.

Dia menyayangkan rekan-rekan BEM SI yang tampaknya terlihat terpecah dalam aksi hari ini.

"Sayangnya BEM SI yang terpecah dan yg sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil," tutur dia saat ditemui di lokasi, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Nita Gunawan Lapor ke Raffi Ahmad, Pusing Dihujat Tapi Ngaku Senang: Untungnya sama Sultan

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Pamer Tas Tombol Nuklir saat Hadiri Pemakaman Politisi Senior Rusia

Baca juga: Sosok Wanita ini Ditakuti Nikita Mirzani, Nyai Bak Mati Kutu, Ngeri Sampai Ogah Melawannya

Baca juga: Tanda-Tanda dan Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Berikut ini Penjelasannya

Adapun dia sendiri hadir untuk mendukung aksi yang akan dilakukan rekan-rekan mahasiswa.

Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.
Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. (Reza Deni)

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," katanya.

Dirinya mendukung penuh jika para mahasiswa menolak dilakukannya amandemen UUD 1945 untuk mengakomodir perubahan masa jabatan presiden.

"Kalo isu yang, kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi, walupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu," tuturnya.

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menyampaikan tuntutan dalam aksi yang digelar di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) ini.

Sebagaimana dikutip dari lama instagram BEM SI, setidaknya ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi bertajuk Geruduk Rumah Rakyat tersebut.

Pertama, BEM SI mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

Baca juga: Pantesan The Real Sultan, Hassanal Bolkiah Ternyata Dibayar Gaji Segini per Detik

Baca juga: INILAH Cara Bayar Fidyah Puasa, Lengkap dengan Waktu dan Takarannya

Baca juga: Ketika Emak-emak Dukung Mahasiswa Demo Tolak Penundaan Pemilu: Jangko Berhenti Nak, Turunkan Minyak

Baca juga: INILAH Cara Bayar Fidyah Puasa, Lengkap dengan Waktu dan Takarannya

Baca juga: Keluar dari Tjong A Fie, Ganjar Pranowo Naik Becak Keliling Kesawan, Lambaikan Tangan ke Warga Medan

Diketahui, aksi ini merupakan aksi lanjutan dari yang sebelumnya pernah dilakukan BEM SI pada 28 Maret lalu di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen.

"Bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tulis poin tuntutan dalam unggahan tersebut.

Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Dalam unggahan tersebut, BEM SI juga menyatakan upayanya dalam melayangkan tuntutan itu.

Mereka menyatakan, akan tetap menyuarakan aspirasi atau tuntutannya hingga menang.

"Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan ! Hidup Mahasiswa ! Hidup Rakyat Indonesia ! Hidup Perempuan Indonesia!" bunyi seruan dari unggahan tersebut.

(*/ bangkapos.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved