Berita Bangka Tengah
Gilang Ramadhan Hafiz Qur'an yang Hafal 6 Juz, Kemauan dan Tekad adalah Kuncinya
Gilang Ramadhan bahagia karena telah menyelesaikan hafalan 6 juz di usianya yang terbilang belia.
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Gilang Ramadhan bahagia karena telah menyelesaikan hafalan 6 juz di usianya yang terbilang belia.
Sekarang, ia tercatat sebagai santri kelas 1 sekolah menengah pertama (SMP) di Pondok Pesantren Hidayatullah, Desa Teru, Kabupaten Bangka Tengah. Selasa, (12/04/2022).
Remaja berumur 13 tahun ini memulai aktivitasnya sebagai santri tahfiz Qur'an sejak tahun 2020 lalu.
Keinginan untuk menjadi santri berawal dari dirinya sendiri dan didukung penuh oleh kedua orangtuanya.
"Awalnya dari diri sendiri terus orangtua juga dukung akhirnya mau lah jadi tahfiz Qur'an," ungkap Gilang tersenyum.
Baca juga: Kisah Hafizah Argya Libna, Satu Setengah Tahun Hafal 13 Juz Alquran
Baca juga: Kisah Kernyfa Pratama, Hafiz Sembilan Juz Alquran, Takut Nonton TV dan Tak Lagi Bermain Handphone
Memupuk pendidikan agama sedari kecil adalah harapan kedua orangtuanya, lantas Gilang menjalankannya melalui program Tahfiz Qur'an di Ponpes Hidayatullah.
Tidak hanya menghafal Al-Qur'an, kegiatannya di ponpes juga diprioritaskan untuk membentuk karakter yang berkualitas.
"Selain menghafal Al-Qur'an ,kita juga diajarkan untuk baik kepada sesama, karena teman-teman di sini semuanya tidak seberuntung kita, ada anak yatim juga," ungkap Gilang.
Telah hafal 6 juz, bocah yang beranjak remaja itu mengaku memiliki waktu khusus untuk menghafal Al-Qur'an pada saat menjadi santri.
"Suka menghafal kalau setelah shalat tahajud, karena suasana kan hening, jadi bisa fokus dalam menghafal," kata Gilang.
Setiap usai salat subuh ia menyetor hafalannya kepada ustaz.
Kemudian dalam waktu dua jam mendapatkan hafalan Al-Qur'an sebanyak satu halaman. Lalu ia melanjutkan hafalan ketika waktu dhuha hingga menjelang siang.
Bahkan, ketika waktu istirahat siang usai salat dzuhur dirinya juga memanfaatkannya untuk membuka lembaran Al-Qur'an.
Baca juga: Fauzan Rela Merantau Jauh dari Sulawesi Tengah ke Pulau Bangka Demi Menjadi Tahfiz Quran
Baca juga: Simak Kisah Erdi Yansa Hafiz Quran 26 Jus, Mengaku Baru Belajar Alquran Sejak di Bangku SMP
Aktivitas itu biasa dilakukan hingga menjelang waktu shalat ashar. Ditambah lagi usai shalat ashar hingga menjelang maghrib, ia juga melakukan muraja’ah hafalannya.
Aktivitas yang sama juga dilakukannya usai magrib dan isya, semua itu dengan tujuan agar hafalannya semakin lancar.
Remaja asal Kurau, Bangka Tengah ini mengatakan, kunci utama untuk menjadi seorang penghafal Alquran yakni harus mempunyai kemauan yang kuat.