Gestur Presiden Rusia Vladimir Putin Pegang Meja hingga Menghentakkan Kaki, Ini Artinya Menurut Ahli

Tingkah Putin berulang kali menghentakkan kakinya dan gestur tangan memegang meja

AFP/ALEXEY NIKOLSKY / SPUTNIK
Presiden Rusia Vladimir Putin 

BANGKAPOS.COM -  Beberapa ahli menyoroti penampakan terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada Kamis (21/4/2022) beredar video Putin berbincang salo Mariupol, Ukraina dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, seorang ahli melihat Putin seolah-olah tak sabar ingin segera pergi dari tempat tersebut.

Baca juga: Diparodikan Tri Suaka dan Zinidin Zidan, Bayaran Pertama Andika Kangen Band Rp 400 Juta

Baca juga: Inilah Negara Sekutu Rusia, Siap Bantu jika Terjadi Serangan dari Luar, Ada Suriah hingga China

Baca juga: Kapolres Pangkalpinang: Rotasi Sebagai Wujud Promosi Jabatan Bagi Anggota Dalam Karir Ke Depannya

Tingkah Putin berulang kali menghentakkan kakinya.

Professor Patrick Stewart dari Universitas Arkansas meyakini Putin sedang dalam kondisi stres berat.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbincang dengan Menhan Rusia Sergei Shoigu terkait instruksi di Mariupol, pada Kamis (21/4/2022)
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbincang dengan Menhan Rusia Sergei Shoigu terkait instruksi di Mariupol, pada Kamis (21/4/2022) (YouTube AFP News Agency)

Prof Patrick menyebut, hentakkan kaki itu dilakukan Putin agar dirinya tak kehilangan kendali.

Lalu terkait Gestur tangan Putin memegang meja, Prof Patrick menyebut hal tersebut pernah dilakukan Putin ketika Presiden Rusia tersebut mengalami stres.

Eks anggota parlemen Inggris, Louise Mensch menyebut Putin mengalami penyakit Parkinson.

Ia menuding aksi Putin memegang erat meja agar publik tak melihat tangan Putin gemetaran.

"Tetapi dia tidak bisa menghentikan hentakkan kakinya," ujar Mensch.

Baca juga: Diidap Kiki Fatmala, Kanker Paru-paru Rentan Menyerang Orang yang Merokok, Ini Gejalanya

Professor Erick Bucy, seorang ahli bahasa tubuh dari Universitas Teknik Texas menyebut, kesehatan Putin tampak menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Ini bukan potret Putin yang sehat, tetapi potret yang tampak semakin lemah dan nyaris tidak bisa berdiri tegak di meja konferensi kecil," ujar Prof Erick.

"Kaki Putin juga terlihat begitu kurus, seolah-olah ia menderita kehilangan berat badan atau penurunan massa otot dari penyakit yang tidak diumumkan."

Prof Erick tak luput turut menyoroti kondisi wajah Putin yang menurutnya tampak membengkak.

Kemudian Prof Erick melihat Putin tampak berusaha menghindari kontak mata dengan Shoigu.

Ia menyebut tingkah Putin menunjukkan tanda-tanda seorang pria yang ketakutan, kurang percaya diri, hingga tidak merasa nyaman.

Putin Dikabarkan Menderita Kanker Tiroid

Sejumlah kalangan mulai mempertanyakan kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Hal itu mencuat menyusul seringnya para dokter ahli kanker menyambanginya.

Ada spekulasi luas di Barat bahwa Putin memiliki masalah medis yang serius ketika ia melancarkan perang di Ukraina.

Diyakini keputusan pemimpin Rusia untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 mungkin dipicu oleh kondisi fisiknya yang buruk.

Beredar kabar bahwa Putin mengidap kanker tiroid.

Vladimir Putin, sosok berpengaruh bagi Rusia memimpin lebih dari 20 tahun.
Vladimir Putin, sosok berpengaruh bagi Rusia memimpin lebih dari 20 tahun. (ladimir Putin, sosok berpengaruh bagi Rusia memimpin 20 tahun lebih (AFP/Mikhail Metzel))

Apalagi seorang ahli kanker tiroid, Yevgeny Selivanov, telah melakukan 35 kunjungan ke kediaman Putin selama empat tahun terakhir.

Dokter kanker tersebut kerap terlihat mengunjungi kediaman Putin yang berada di Laut Hitam.

Dikutip dari Metro, media independen Rusia Proekt menemukan 10 dokter menghabiskan total 1.313 hari berada dalam rombongan Putin antara 2016 dan 2020.

Dua dokter ahli THT bahkan mengunjungi Putin lebih sering ketimbang Selivanov.

Kanker Tiroid memang mempengaruhi kelenjar kecil di dasar leher dan masalah dengan kelenjar sering didiagnosis pertama kali oleh ahli THT.

“Selama 23 tahun kepemimpinan Putin, negara ini tak tahu secara jujur mengenai kondisi fisik dan emosi sang penguasa,” ujar editor Proekt, Roman Badanin.

“Kami dapat menegaskan bahwa dengan masa jabatan presiden saat ini, pemimpin Rusia tak dalam keadaan sehat,” tambahnya.

Hal itu memunculkan kabar bahwa Putin telah melakukan operasi kanker tiroid.

Putin juga dikabarkan mengalami kebengkakan di wajah hingga memicu isu bahwa Putin menggunakan steroid untuk melawan kanker.

Laporan itu juga menambahkan bahwa dia telah beralih dari pengobatan medis ke pengobatan alternatif seperti mandi darah yang diambil dari tanduk rusa yang dipotong.

Sebelumnya, sebuah laporan menyatakan bahwa Vladimir Putin secara terbuka menunjukkan minat pada masalah kanker tiroid.

Yakni setelah bertemu dengan kepala Pusat Penelitian Medis Nasional untuk Endokrinologi, Ivan Dedov pada tahun 2020.

“Dedov memberi tahu presiden tentang tingginya prevalensi kanker tiroid dan berbicara tentang obat hormonal baru Tyrogin, yang melawan metastasis setelah operasi," bunyi laporan tersebut.

Namun dilansir dari The Moscow Times, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, membantah kabar bahwa Putin menderita kanker atau telah melakukan operasi kanker.

“Fiksi dan tidak benar,” ujar Peskov dikutip oleh jurnalis veteran Rusia, Alexei Venediktov, melalui aplikasi pesan Telegram.

Kremlin adalah julukan bagi Istana Kepresidenan Rusia.

Peskov pun menegaskan kepada Venediktov bahwa Putin sama sekali tak pernah memiliki kanker.

(*/Tribunwow.com)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved