Pantas Banyak Negara Khawatir, Ternyata Sepertiga Ekspor Minyak Nabati Dunia dari Indonesia

Banyak negara khawatir dengan adanya larangan ekspor minyak kelapa sawit oleh Indonesia. Pasalnya, akan banyak kenaikan yang akan terjadi di dunia

Editor: Evan Saputra
Bangkapos.com/Edwardi
Kebun kelapa sawit. 

Pantas Banyak Negara Khawatir, Ternyata Sepertiga Ekspor Minyak Nabati Dunia dari Indonesia

BANGKAPOS.COM - Larangan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mulai berlaku hari Kamis ini dalam salah satu kasus perlindungan pangan paling drastis sejak perang bergejolak di Ukraina.

Indonesia sebagai pengirim teratas memberlakukan larangan menyeluruh pada ekspor minyak goreng, yang mencakup produk minyak sawit di seluruh rantai nilai.

Sulit untuk melebih-lebihkan pentingnya minyak tropis seperti yang ditemukan di mana-mana saat ini, dalam makanan, sabun, lipstik, dan bahkan tinta cetak yang menjadikan langkah Indonesia penting bagi dunia.

Langkah itu menambah dampak invasi Rusia ke Ukraina, yang menjerumuskan pasar minyak nabati global ke dalam kekacauan, seperti ditulis oleh Anuradha Raghu, Pratik Parija, dan Echo Listyorini dalam artikel opini mereka di Bloomberg.

Dengan melonjaknya biaya makanan ke titik tertinggi sepanjang masa, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mengamankan pasokan mereka sendiri.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak para pemimpin untuk menjaga perdagangan tetap terbuka, memperingatkan bahwa proteksionisme akan menaikkan harga dan menyebabkan rak kosong di negara-negara yang bergantung pada impor.

Dalam sebuah langkah yang menggambarkan tekad negara untuk menegakkan larangan tersebut, Angkatan Laut mengatakan pihaknya menahan dua kapal tanker yang membawa minyak sawit menuju India dan Uni Emirat Arab karena dugaan pelanggaran kontrol ekspor.

TNI AL akan meningkatkan pengawasan dan pengamanan di perairan negara itu untuk mencegah penyelundupan.

Larangan ekspor Indonesia adalah “inflasi untuk semua orang,” kata Atul Chaturvedi, presiden Asosiasi Ekstraktor Pelarut India

India adalah importir utama minyak sawit dan mendapat sekitar 45 % pasokannya dari negara Asia Tenggara itu.

“Jika rantai pasokan terganggu, perusahaan akan mencoba menjatah pasokan mereka karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi besok.”

Negara ini tentu tidak mudah menavigasi larangan ekspor kelapa sawitnya.

Baca juga: Cukup Rebus Daun Putri Malu Lalu Minum Airnya, Jangan Kaget Dapat Manfaat Luar Biasa Ini

Baca juga: Inilah Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Anak, Istri hingga Untuk Orang yang Diwakilkan

Baca juga: Inilah 8 Barang yang Tidak Bisa Dibeli di Korea Utara, Bikin Kamu Bersyukur Tinggal di Indonesia

Produsen utama mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan menangguhkan semua pengiriman minyak goreng, membuat harga kelapa sawit dan penggantinya melonjak.

Kemudian Senin malam, muncul laporan bahwa hanya palm olein, produk olahan, yang akan dihentikan, mendorong penurunan harga dengan cepat dan pedagang bergegas untuk mematuhi larangan tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved