Militer dan Kepolisian
Inilah Dua Senjata 'Hari Kiamat' Milik Rusia, Satu dari Udara dan Satu Diluncurkan dari Bawah Air
Dua diantaranya adalah drone nuklir Poseidon dan RS-28 Sarmat atau NATO menyebutnya sebagai Satan 2.
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM-Dunia kini dalam bayangan ancaman perang nuklir sejak meletusnya perang antara Rusia dan Ukraina.
Ancaman perang nuklir ini tentunya tak main-main dan bakal menjadi 'kiamat' bagi umat manusia.
Pasalnya, sebagai salah satu pemilik senjata nuklir terbesar di dunia, Rusia punya berbagai senjata nuklir mematikan.
Dua diantaranya adalah drone nuklir Poseidon dan RS-28 Sarmat atau NATO menyebutnya sebagai Satan 2.
Dalam konferensi pers tahunan, Kamis (17/12), Presiden Vladimir Putin juga menyampaikan perkembangan pengerjaan sejumlah proyek senjata strategis Rusia.
Salah satunya, Poseidon.
"Poseidon (kendaraan bawah air tak berawak bertenaga nuklir), pekerjaannya berjalan dengan baik," kata Putin seperti dikutip dari laman kontan.id.
Rusia sedang membangun drone berbentuk seperti torpedo raksasa untuk membawa hulu ledak nuklir seberat hingga dua megaton.
Analis senjata menyebutnya sebagai "senjata nuklir hari kiamat".
Mendapat dukungan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk mengarungi lautan dunia.
Meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air itu bisa melintasi Atlantik Utara.
Jika diledakkan di lepas pantai Timur Amerika Serikat (AS), hulu ledak nuklir yang Poseidon bawa bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi puluhan meter di samping kerusakan yang disebabkan oleh ledakan nuklir itu sendiri.
Itu sebabnya, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk Kontrol Senjata pada Juli lalu mengatakan, Rusia harus berhenti mengembangkan Poseidon.
Dia melihat Poseidon sebagai "konsep mengerikan".
September lalu, Rusia menguji Poseidon di perairan Kutub Utara. Melansir The Moscow Times, drone bawah air bertenaga nuklir itu akan menjalani uji coba dan meluncur dari kapal selam Belgorod.
