Militer dan Kepolisian

36 Unit F-15EX Bakal Perkuat TNI AU, Inilah Kode Khusus Jet Tempur Canggih Tersebut untuk Indonesia

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, Indonesia ke depan berpeluang menggunakan nama

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
FlightGlobal/US Air Force
Jet tempur F-15EX 

BANGKAPOS.COM-Jika tak ada aral melintang, jet tempur canggih F-15EX tak lama lagi bakal memperkuat daya gempur TNI Angkatan Udara.

Pada 10 Februari 2022 lalu, AS menyetujui penjualan 36 unit F-15EX dan berbagai peralatan militer lainnya senilai hampir 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 200 triliun kepada Indonesia

Bahkan, AS telah memberikan kode khusus bagi Indonesia untuk penggunaan F-15EX, yakni F-15IDN.

“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik,” kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Associated Press (AP), Kamis.

Tangkapan layar unggahan jet tempur F-15EX.
Tangkapan layar unggahan jet tempur F-15EX. (TWITTER/@BoeingDefense)

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, Indonesia ke depan berpeluang menggunakan nama F-15IDN, kode khusus pengguna jet tempur F-15EX apabila sepakat membeli pesawat asal Amerika Serikat itu.

Hal itu disampaikan Fadjar setelah dirinya menyadari bahwa belakangan ini semakin santer munculnya pemberitaan mengenai rencana pembelian alat utama sistem persenjatan (alutsista) baru untuk matra udara.

“Seperti pesawat peringatan dini atau juga pesawat-pesawat command control, pesawat tempur yang sedang, sudah akhir-akhir ini dibicarakan,” kata Fadjar saat memberikan sambutan pada acara KSAU Award 2022 di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022) seperti dikutip dari kompas.com.

“Ya, sebutkan di sini Rafale (Perancis) dan F-15EX atau yang nanti kedepan kita bisa jadi F-15IDN, pesawat angkut, baik A400 (M), C130 tipe J, pesawat helikopter, persenjataan lain UAV, dan lain sebagainya,” sambung Fadjar.

Fadjar mengatakan, TNI AU betul-betul mempelajari dan menyiapkan secara hati-hati dan cermat terhadap alutsista yang akan diakuisisi.

Sebab, kecermatan ini dibutuhkan karena alutsista yang dibidik akan digunakan bukan tiga sampai lima tahun ke depan, melainkan hingga puluhan tahun.

“Karena hitungannya adalah pembelian alutsista tidak digunakan dalam tiga sampai lima tahun, (tapi) sampai 40 tahun. Tentunya ini harus membutuhkan perencanaan yang cermat dari generasi ke generasi dan dilanjutkan,” ujar Fadjar.

Sejalan dengan hal itu, Fadjar menuturkan, pihaknya sangat membutuhkan masukan dari para pecinta kedirgantaraan mengenai rencana pembelian alutsista.

Terlebih, para pecinta kedirgantaraan saat ini sudah sangat dengan mudah untuk mendapatkan data-data dari sejumlah sumber mengenai alutsista yang dimaksud.

“Kita bisa lihat tetangga seperti apa dan saya memohon kepada rekan rekan-rekan pecinta kedirgantaraan juga dapat mengedukasi sekelilingnya bahwa seperti apa sih sebetulnya,” imbuh dia.

Dikutip situs DSCA, Jumat (11/2/2022), paket penjualan 36 pesawat tempur F-15ID, beserta peralatan pendukungnya terdiri atas:

F-15 Strike Eagles
F-15 Strike Eagles (eurasianstimes.com)
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved