Rusia Diprediksi akan Gunakan Senjata Lebih Mematikan dalam Perang di Ukraina, Rudal Kh-22?
Ketika digunakan dalam serangan darat dengan hulu ledak konvensional, mereka 'sangat tidak akurat dan karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah ...
BANGKAPOS.COM -- Pasukan Rusia mengandalkan senjata yang bisa menyebabkan kerugian korban secara massal dalam perang.
Hal itu diketahui melalui pejabat Ukraina dan Inggris yang memperingatkan pada Sabtu (11/6/2022).
Adapun peringatan tersebut terjadi saat Rusia kini mencoba membuat kemajuan dalam merebut Ukraina timur.
Pertempuran sengit di antara Rusia dan Ukraina pun terjadi yang membuat kedua belah pihak kehabisan amunisinya.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pembom Rusia diperkirakan akan meluncurkan rudal anti-kapal era 1960-an yang berat di Ukraina.
Baca juga: Ketika Jenazah Eril Tiba di Gedung Pakuan Bandung, Disambut Hujan dan Lantunan Tahlil
Baca juga: Pose Luna Maya Ketika Liburan di Jepang, Penampilannya yang Cantik ini Disebut Mirip Gigi Hadid
Baca juga: Keran Ekspor CPO Sudah Dibuka, Harga TBS Kelapa Sawit Malah Semakin Anjlok Kecewakan Petani
Baca juga: Janda Muda Ajak Anak Saat Malam Pertama dengan Pria Tua yang Menikahinya, Ternyata Siasat Licik
Baca juga: Doa-doa Dahsyat yang Dapat Mendatangkan Rezeki dan Kesuksesan Dalam Hidup
Terutama Rudal Kh-22 yang dirancang untuk menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir.
"Ketika digunakan dalam serangan darat dengan hulu ledak konvensional, mereka 'sangat tidak akurat dan karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa,' kata kementerian itu, dikutip APNews, Minggu (12/6/2022).
Seperti diketahui, kedua belah pihak telah mengeluarkan sejumlah besar persenjataan dalam perang gesekan untuk memperebutkan wilayah timur tambang batu bara dan pabrik yang dikenal sebagai Donbas.
Perebutan Donbas itu membuat beban yang besar pada sumber daya dan persediaan mereka.
"Rusia kemungkinan menggunakan rudal anti-kapal 5,5 ton (6,1 ton) karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi," kata kementerian Inggris.
Namun, Kementerian Inggris tidak memberikan rincian di mana tepatnya rudal tersebut diperkirakan akan dikerahkan.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan, invasi Moskow ke Ukraina adalah ketika penindas menginjak-injak aturan yang melindungi masyarakat semua.
Untuk itu, kekacauan yang tidak ingin terjadi pecah ketika Rusia berusaha untuk mengkonsolidasikan penguasaannya atas wilayah yang direbut sejauh ini dalam perang 108 hari.
Baca juga: Kisah Viral, Wanita ini Temukan Jodoh saat Rekam Pria ini di KRL, Tak Sengaja hingga Lanjut Lamaran
Baca juga: Pindah ke IKN, ASN Enggak Perlu Lagi Nyicil Rumah, Semua Gratis
Baca juga: Beldi, Sosok Guru SD yang Temukan Jasad Eril, Beri Pesan Haru ke Ridwan Kamil: Tuhan akan Hapus. . .
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: Doa Tobat & Amalan Penghapus Dosa Besar dan Kecil yang Dibaca Nabi Adam, Yunus dan Nabi Muhammad SAW
"Itulah yang terjadi ketika kekuatan besar memutuskan bahwa selera kekaisaran mereka lebih penting daripada hak tetangga mereka yang damai," kata Lloyd Austin saat berkunjung ke Asia.
"Dan ini adalah pratinjau dari kemungkinan dunia kekacauan dan kekacauan yang tidak ingin kita tinggali," tambahnya.