Sunat Laser Ternyata Berbahaya, Istilah Populer yang Berdampak Buruk Seperti Ini
Sunat laser belakangan ini menjadi istilah yang populer. Kendati demikian, istilah sunat laser yang beredar di masyarakat sebenarnya keliru.
Penggunaan laser sebagai tindakan medis dapat memberikan kenyamanan dan alternatif baru bagi pasien, khususnya untuk sunat pada anak-anak.
Berangkat dari situlah, Mahdian mengenalkan teknologi sunat dengan metode sinar laser yang prosesnya hanya memakan waktu tiga menit.
Disebut "dr M Optical Maser", metode ini diklaim sebagai metode sunat laser pertama di Indonesia dan sudah diterapkan di Rumah Sunat dr Mahdian.
Teknologi yang digunakan adalah Optical Microwave Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (MASER) dari Jerman.
Menurut Mahdian, prinsip dasar teknologi MASER yakni mengalirkan gelombang elektromagnetik melalui fiber optik yang diproses melalui generator, sehingga memiliki efek pemotongan yang presisi di kulit.
Ada banyak keunggulan teknologi ini dibandingkan sunat laser yang menggunakan electrocauter, catat Mahdian.
Misalnya, risiko amputasi minimal, waktu tindakan kurang dari tiga menit, tanpa jahitan, hingga pendarahan yang relatif minimal.
"Mesin Optical Maser ini sebenarnya kumpulan cahaya. Pada beberapa mesin bisa diatur panjang gelombangnya," ujar dia.
"Karena menggunakan cahaya, laser ini tidak menyebabkan panas sehingga aman dari luka bakar."
Ketika sinar laser dijatuhkan di titik tertentu, maka laser akan fokus di satu tempat yang sudah ditentukan, tidak bergerak ke tempat lain.
Baca juga: Jadi Incaran, Intip Gaji YouTuber dengan 1000 Subscribers 4.000 Jam Tayang
"Berbeda dari electrocauter, yang panasnya ke mana-mana."
Penyembuhan pada anak yang sudah disunat dengan metode Optical Maser, lanjut Mahdian, juga menjadi lebih cepat. Anak bisa langsung beraktivitas keesokan harinya.
"Setelah sunat, disarankan untuk kontrol kembali agar bisa diperiksa bekas luka sunatnya," papar Mahdian.
"Di klinik kami, kita anjurkan pasien untuk cek sehari dan empat hari setelah disunat."
(*/Kompas.com)