Militer dan Kepolisian
Libatkan 2 Kapal Selam, Kopaska Latihan Peperangan Laut Khusus, Begini Pendidikan untuk Jadi Kopaska
Latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan perwira Kopaska dalam menganalisa, mengevaluasi serta merumuskan konsep operasi pada
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM-Pasukan elit TNI Angkatan Laut yaitu Komando Pasukan Katak (Kopaska) menggelar Latihan Peperangan Laut Khusus di Surabaya, Jawa Timur, 4-18 Juli 2022.
Kegiatan ini melibatkan dua kapal selam yaitu kapal selam KRI Ardadedali-404 serta KRI Alugoro-405.
Latihan ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kopaska dalam melaksanakan infiltrasi melalui tabung torpedo dan coning tower kapal selam.
“Latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan perwira Kopaska dalam menganalisa, mengevaluasi serta merumuskan konsep operasi pada tingkat Satgas sekaligus sebagai uji doktrin yang dimiliki dalam penanganan Operasi Peperangan Laut Khusus,” kata Komandan Puskopaska Laksma Yudhi Bramantyo Nur Sasongko dalam keterangan tertulis, Selasa (5/7/2022) seperti dikutip dari kompas.com.
Dalam pelaksanaan latihan, para peserta menjalani latihan di Pusat Kopaska dan Satuan Kopaska Koarmada II.
Kemudian dilanjutkan dengan manuver lapangan di Pasir Putih, Banongan Situbondo dan sekitarnya serta melibatkan KRI Ardadedali-404 dan KRI Alugoro-405 yang didukung dari Satuan Kapal Selam Koarmada II.
Latihan ini dinilai sangat penting. Lantaran tingginya tingkat kesulitan dan risiko yang harus dihadapi, setiap personel yang terlibat dalam kegiatan ini benar-benar harus memahami standar operasi prosedur (SOP) yang ada.
Misalnya dengan melaksanakan koordinasi dan komunikasi yang baik antara prajurit Kopaska selaku infiltran dengan personel dari kapal selam selaku pengawak alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Hal ini dilakukan guna menghindari kerugian baik personel maupun materil.
Sejarah Kopaska
Satuan khusus milik TNI-AL ini berkedudukan langsung dibawah Koarmada, dan bertanggung jawab langsung kepada KSAL.
Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno untuk membantu pemerintah Indonesia dalam penyelesaian masalah Irian Barat.
Semboyan korps Kopaska adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi."
Pemikiran untuk membentuk Kopaska berasal dari Presiden Soekarno, dan baru terealisasi menjelang Operasi Trikora untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda.

Namun, gagasannya sendiri sudah ada sejak zaman revolusi Kemerdekaan Indonesia.