Militer dan Kepolisian
Libatkan 2 Kapal Selam, Kopaska Latihan Peperangan Laut Khusus, Begini Pendidikan untuk Jadi Kopaska
Latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan perwira Kopaska dalam menganalisa, mengevaluasi serta merumuskan konsep operasi pada
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Pasukan Katak dalam setiap aksinya kadang beregu namun mereka juga terlatih secara individual untuk sabotase dan penyusupan yang memang tidak bisa dilaksanakan dalam tim.
Latihan diawasi pelatih dari Kopassus
Menilik sejarah pendirian pasukan katak pada masa Orde Lama, di mana rekrutmen Pasukan Katak dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), pelatih dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) turut serta mengawasi di tahap ini untuk menjaga kualitas pendidikan komando dari Dikkopaska.
Materi komando dari pendidikan Kopaska dijalani selama empat bulan dengan pemadatan dan penyesuaian materi sesuai keperluan Dikkopaska.
Pada fase ini, terdapat materi pelolosan dan kamp tawanan Survival Evasion Resistance and Escape (SERE) yang benar-benar menempa mental calon manusia katak, lantaran sangat keras, brutal dan tak kenal ampun.
Apabila tak memiliki mental baja, siksaan fisik bertubi-tubi dari pelatih yang berperan sebagai musuh akan menimpa siswa apabila tertangkap.
Terjun payung militer untuk Kopaska
Lulus dari tahap komando, selanjutnya siswa Dikkopaska dikirim ke sekolah para untuk mempelajari dasar terjun payung militer.
Pendidikan ini bisa ditempuh di Sekolah Para Korps Marinir, Gunung Sari, Surabaya atau bisa juga di Sekolah Para Pusdikpassus Batujajar, Bandung atau Sekolah Para TNI AU di Wing III/Paskhas Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung, Jawa Barat.
Selama di sekolah para, para calon anggota Kopaska dilatih selama tiga minggu yang meliputi:
-Ground Training (mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki)
-Latihan loncat dari menara 250 kaki
-Satu minggu praktik dengan melaksanakan tiga kali terjun tanpa perlengkapan, satu kali terjun siang dengan perlengkapan tempur, dan satu kali terjun malam lengkap dengan perangkat tempur.
Pasukan Katak juga mendapat keahlian terjun laut dengan perlengkapan khusus baik dari pesawat dan helikopter yang dinamai water jump.
Latihan Kopaska tahap sabotase hingga intelijen
Tahap berikutnya adalah sabotase, kontra sabotase, dan intelijen tempur.
Materi yang menekankan pada konsep "blue jeans soldier" ini dilakukan selama dua bulan sebagai lanjutan materi serupa yang telah mereka terima pada tahap Komando.
Mereka harus bisa mendata, mencari tahu berapa komposisi jumlah musuh, kapan saat lengah, demografi, menggalang simpatisan, dan waktu yang tepat untuk operasi penyerbuan atau penyergapan, dan yang pasti tanpa diketahui musuh.
Pendidikan penghancuran bawah air
Tahap terakhir dari pendidikan Kopaska adalah pendidikan penghancuran bawah air sebagai Underwater Demolition Team (UDT).
Ini lah keahlian khusus serta ciri khas pasukan katak di seluruh dunia.
Teknik menjinakkan ranjau, patroli pantai, renang rintis, penyelaman laut dalam, selam dengan Scuba Close Circuit, sabotase kapal musuh dengan torpedo hidup, dan penyerbuan dalam laut dipelajari di sini.
Karena pendidikan ini adalah bagian akhir dari pendidikan madya brevet Paska, pelatih mengadakan latihan berganda yang mencakup keseluruhan materi yang pernah
diberikan.
Operasi amfibi khusus, akhir pendidikan Kopaska
Akhir dari pendidikan Kopaska yang memakan waktu hampir satu tahun itu ditandai dengan digelarnya operasi amfibi khusus, demo UDT, infiltrasi, serbuan amfibi dan keahlian lain yang dimiliki di depan para petinggi TNI Angkatan Laut.
Para anggota baru Pasukan Katak berhak atas baret merah Kopaska, Brevet Manusia Katak, Brevet Para Dasar, brevet menembak TNI AL, Brevet Selam TNI AL, Brevet Renang Selat dan brevet-brevet lainnya.
Sebagai awal, mereka akan ditempatkan di detasemen latih yang ada di Komando Armada (Koarmada) I dan Koarmada II selama satu tahun.
Untuk selanjutnya, mereka bisa menempuh pendidikan spesialisasi (master/tingkat madya) di bidang masing-masing minimal setelah dua hingga tiga tahun bertugas di Kopaska.