Militer dan Kepolisian

Libatkan 2 Kapal Selam, Kopaska Latihan Peperangan Laut Khusus, Begini Pendidikan untuk Jadi Kopaska

Latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan perwira Kopaska dalam menganalisa, mengevaluasi serta merumuskan konsep operasi pada

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
TNI AL via kompas.com
Kopaska TNI AL 

Pendidikan Kopaska

Dengan misi-misi yang diemban Kopaska tergolong sangat berat dan berbahaya, tak mengherankan jika pendidikan dan pelatihan untuk membentuk prajurit berkualifikasi juga berat dan sangat menantang.

Siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) harus melalui berbagai tahapan pendidikan, seperti tes ketahanan air, psikotes khusus, tes kesehatan khusus bawah air, dan berbagai tes jasmani lainnya.

Dikkopaska diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang luar biasa untuk mencapai keahlian khusus menyelam dan pertempuran bawah air.

Fase latihan pertama selama satu setengah bulan diakhiri dengan "Minggu Neraka" yang sangat menguras pikiran dan tenaga, karena para siswa baik dari golongan Perwira, Bintara, maupun Tamtama digojlok tanpa pandang pangkat sesuai standar pasukan khusus.

Mereka akan dikejutkan dengan kegiatan tiba-tiba dan tak terduga, seperti renang laut pada gelapnya malam, senam perahu karet, dan dayung.

Para siswa kadang hanya tidur sebentar, lantas sepuluh menit kemudian sudah diminta melakukan halang-rintang, push up dan pull up oleh para instruktur dan pelatih untuk melatih mental serta ujian lisan tentang teori yang telah diberikan.

Itu hanya untuk membuktikan bahwa seseorang bisa berpikir sepuluh kali lipat dalam keadaan terdesak, dan dalam tekanan fisik dan mental.

Tantangannya adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah, karena itulah hakikat sebuah pasukan khusus yang bisa menyelesaikan misinya dengan cepat, tuntas dan rapi.

Kopaska yang temukan black box CVR pesawat Lion Air JT 610.
Kopaska yang temukan black box CVR pesawat Lion Air JT 610. (Intisari Online)

Materi pendidikan komando

Fase selanjutnya adalah pembinaan kelas selama dua setengah bulan ditambah praktik selama satu bulan. Teori yang didapat antara lain pengintaian pantai, demolisi dan sabotase.

Daerah latihan pendidikan Kopaska pada fase ini adalah seputar pantai wilayah Gresik atau pantai di daerah Pusat Latihan Tempur Marinir Karang Tekok, Situbondo, Jawa
Timur.

Namun demikian, meskipun bersifat pembinaan di ruang kelas, para siswa tetap diwajibkan lari dan berenang baik dalam kolam maupun laut.

Tahap berikutnya adalah materi pendidikan komando.

Pada tahap ini para calon anggota pasukan katak dihadapkan pada materi perang darat dan peperangan non-konvensional pada beberapa sub materi, yaitu perang hutan, perang jarak dekat, navigasi, sea and jungle survival, baca peta, pengenalan berbagai senjata api, daki serbu, mountaineering, combat SAR, intelijen tempur, serta beladiri tangan kosong.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved