Berita Bangka Barat
PT Timah Berkolaborasi dengan Pemkab Bangka Barat Dukung Program Agribisnis Gapoktan
Budi daya aquaponic dan vermicomposting, serta peternakan bebek menjadi bisnis yang dikembangkan kelompok tani.
Penulis: Sela Agustika | Editor: Novita
lihat foto
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Program pemberdayaan masyarakat berbasis agribisnis yang dilaksanakan PT Timah Tbk di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, menjadi upaya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
PT Timah Tbk secara konsisten menyalurkan Coorporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat di wilayah operasional perusahaan. Satu di antaranya Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang melibatkan kelompok masyarakat untuk membentuk program sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Ketua Gapoktan Tanjung Jaya, Hendrick M Amin, menuturkan, PT Timah Tbk mendukung penuh program agribisnis yang mereka jalankan.
Hal ini disampaikan langsung pada saat kunjungan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi di Kawasan Agro Mandiri dan Terintegrasi (Amoi) di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (21/7/2022).
"PT Timah Tbk bukan hanya support bangunan dan memfasilitasi, tapi juga PT Timah Tbk memberikan berupa bimbingan dan pelatihan," kata Hendrick dalam rilis, Jumat (22/7/2022).
Ia mengemukakan, program yang dijalankan saat ini tidak hanya melibatkan Gapoktan, namun juga Kelompok Wanita Tani yang juga ikut serta dalam pengembangan agribisnis.
Budi daya aquaponic dan vermicomposting, serta peternakan bebek menjadi bisnis yang dikembangkan kelompok tani.
"Selain memberikan dampak ekonomi, ini juga memberikan lapangan pekerjaan, menambah wawasan, dan juga kebersamaan di masyarakat kami seperti kegiatan gotong royong," ucapnya.
Wakil Menteri Desa PDTT, Budi Arie Setiadi, yang pada kesempatan ini mengunjungi Gapoktan Tanjung Jaya untuk melihat langsung program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan PT Timah Tbk, mengapresiasi upaya pemberdayaan masyarakat dengan agribisnis yang sejalan dengan program nasional.
"Program ini satu gerakan agar bisa memberikan tiga manfaat untuk ketahanan pangan, pencegahan stunting dan juga menurunkan kemiskinan ekstrim. Ini sejalan dengan prioritas nasional apa yang sudah dilakukan PT Timah Tbk, karena menghadapi ketidakpastian global ada dua isu besar yakni energi dan ketahanan pangan," kata Budi.
Ia berharap, program pemberdayaan masyarakat dengan agribisnis ini bisa dikembangkan dan dilaksanakan di daerah lainnya juga.
"Apa yang dilakukan PT Timah Tbk ini harus menjadi contoh bagi korporasi di Indonesia yang peduli terhadap lingkungan dan pengembangan masyarakat terutama masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi. Masyarakat bukan hanya jadi penonton tapi dilibatkan langsung," imbuhnya.
Direktur SDM PT Timah Tbk Yennita dalam kesempatan ini mengatakan, PT Timah Tbk berkomitmen membangun kolaborasi dan sinergi dengan pemangku kepentingan, khususnya di wilayah kerja perusahaan di Bangka Barat.
"Lewat CSR, PT Timah Tbk berupaya memberikan kontribusinya dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, pendidikan, sosial kemasyarakatan, dan lainnya di Kabupaten Bangka Barat," kata Yennita.
"Bagi perusahaan kerja sama ini adalah sesuatu hal yang baik karena keberadaan perusahaan dapat memberikan dampak positif untuk mendorong masyarakat menjadi mandiri secara ekonomi," tambahnya.
Ia menyebut, pencapaian konkret tentang contoh nyata keberhasilan dalam kegiatan agrobisnis menjadi contoh bagi Gapoktan setempat, sehingga berdampak kepada kemajuan ekonomi sosial kemasyarakatan.
"Semoga Program Kampung Agro Mandiri dan Terintegrasi "Amoi" tetap produktif dan berkelanjutan, membawa manfaat bagi masyarakat," tuturnya. (Bangkapos.con/Sela Agustika)
