Berita Pangkalpinang
Dugaan Korupsi Tunjangan Transportasi DPRD Babel, Adet Mastur: Silakan Lakukan Penyelidikan
Besar harapan Adet, anggota DPRD yang mendapat panggilan, agar kooperatif memenuhi panggilan apabila, diminta pihak kejaksaan.
Penulis: Riki Pratama |
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Naiknya status dugaan korupsi tunjangan transportasi pada unsur pimpinan di lembaga DPRD Provinsi Bangka Belitung menjadi penyidikan ditanggapi dingin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPRD Bangka Belitung, Adet Mastur.
Adet mengatakan, pihaknya menghormati prores hukum yang sedang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung.
"Silakan, pihak berwenang untuk melakukan penyidikan, itu kewenangan daripada mereka. Kita tidak bisa menolak, menentang," kata Adet kepada Bangkapos.com, Jumat (29/7/2022) di kantor DPRD Babel.
Dalam kesempatan itu, besar harapan Adet, anggota DPRD yang mendapat panggilan, agar kooperatif memenuhi panggilan apabila, diminta pihak kejaksaan.
"Besar harapan kami, siapa yang dipanggil tetap mengikuti, kalau dipanggil ya datang," kata Adet.
Diberitakan sebelumnya, naiknya status dugaan korupsi tunjangan transportasi pada unsur pimpinan dibeberkan Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Provinsi Bangka Belitung, Basuki Rahardjo bertepatan dengan momentum ke-62 Hari Bhakti Adhyaksa (HBA)
"Terkait kasus dugaan korupsi tunjangan transportasi pada unsur pimpinan DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sudah lanjut ke tahap penyidikan," kata Basuki dalam keterangan persnya, Jumat (22/7/2022)
Meningkatnya status tersebut, menurunya, karena penyidik Kejati Babel telah mengantongi awal permulaan yang cukup untuk menguatkan dugaan telah terjadinya tindak kejahatan korupsi.
"Naiknya status itu berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung Nomor: Print – 716/L.9/Fd.1/07/2022 tanggal Juli 2022," kata Basuki.
Dia menyebut, rentetan penyidikan kasus dugaan korupsi tunjangan transportasi pada unsur pimpinan DPRD provinsi, menyeret nama sejumlah nama kepala daerah.
Nama sejumlah kepala daerah tersebut mencuat saat mereka masih duduk di kursi legislatif Bangka Belitung. Bahkan sejumlah kepala daerah tersebut telah dipanggil dan diperiksa penyidik Kejati Babel.
(Bangkapos.com/Riki Pratama)
