Berita Sungailiat

Serunya Suasana Lebaran Momen 1 Muharram di Kampung Kenango, Jadi Even Wisata Religi

Masyarakat Kelurahan Kenanga (Kampung Kenango) Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka dan sekitarnya bersuka ria merayakan Tahun Baru Islam

Penulis: edwardi | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Edwardi
Masyarakat Kelurahan Kenanga (Kampung Kenango) Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka dan sekitarnya bersuka ria merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H yang merupakan tradisi sejak jaman dulu yang merayakannya seperti suasana lebaran Idul Fitri, Sabtu (30/7/2022). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Masyarakat Kelurahan Kenanga (Kampung Kenango) Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka dan sekitarnya bersuka ria merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H yang merupakan tradisi sejak jaman dulu yang merayakannya seperti suasana lebaran Idul Fitri, Sabtu (30/7/2022).

 Lebaran Muharram ini sempat terhenti dua tahun terakhir ini, akibat wabah pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan tahun ini warga Kampung Kenango mulai merayakannya kembali.

Hampir seluruh rumah masyarakat Kampung Kenango ini melaksanakan membuka rumah atau open house, bahkan ada rumah yang harus memasangkan tenda di halaman untuk menyambut kedatangan keluarga jauh, sanak saudara handai taulan dan tamu yang dikenal maupun tidak dikenal datang bersilahturahmi sambil menikmati  berbagai hidangan, seperti perayaan  lebaran di rumah-rumah warga Kampung Kenango.

Baca juga: Tradisi Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram, Kue Bolu Kujo dan Ayam Kampung Tim Jadi Andalan

Baca juga: Perayaan 1 Muharram di Kenanga Hadirkan Ustadz Derry Sulaiman dan Habib Husein Bin Umar As Segaf

Kegiatan dimulai dengan acara pembukaan di Masjid Al Mukminun Kenanga diisi dengan  hiburan musik tradisional dambus, pembacaan Kalam Ilahi, hingga ceramah agama oleh Ustaz Habib Husen Bin Umar Assegaf dari Muntok Kabupaten Bangka Barat, dan Ustaz Deri Sulaiman dari Jakarta. 

Perayaan 1 Muharram di Kelurahan Kenanga dihadiri Ustaz Habib Husen Bin Umar Assegaf dari Muntok Kabupaten Bangka Barat, dan Ustaz Derry Sulaiman dari Jakarta.  Kelurahan Kenanga (Kampung Kenango) Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka dan sekitarnya bersuka ria merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H yang merupakan tradisi sejak jaman dulu yang merayakannya seperti suasana lebaran Idul Fitri, Sabtu (30/01/2022).
Perayaan 1 Muharram di Kelurahan Kenanga dihadiri Ustaz Habib Husen Bin Umar Assegaf dari Muntok Kabupaten Bangka Barat, dan Ustaz Derry Sulaiman dari Jakarta. Kelurahan Kenanga (Kampung Kenango) Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka dan sekitarnya bersuka ria merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H yang merupakan tradisi sejak jaman dulu yang merayakannya seperti suasana lebaran Idul Fitri, Sabtu (30/7/2022). (Bangkapos.com/Edwardi)

Setelah itu ditutup dengan makan bersama dengan tradisi Nganggung atau Budaya Sepintu Sedulang dan Salat Dzuhur berjamaah.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan silahturahmi ke rumah-rumah warga Kampung Kenango.

Bupati Bangka Mulkan mengatakan masyarakat sudah kangen untuk melaksanakan tradisi Lebaran Kampung Kenango ini, karena sudah du tahun terhenti karena wabah pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah tahun ini sudah bisa dilaksanakan seiring menandainya wabah Covid-19, walaupun wabah ini masih ada namun tetap terus diwaspadai jangan sampai melonjak kembali," kata Mulkan.

"Atas nama Pemkab Bangka kami mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1444 Hijriah dan momen ini harus dimaknai bagaimana kita  selalu menjalin dan memperkuat silaturahim, tali persaudaraa maupun Ukhuwah Islamiah dan ini harus kita bina dan rajut terus bersama-sama,” ungkap Mulkan.

Dilanjutkannya, dalam momen Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H ini, masyarakat Kampung Kenango telah menunjukkan bagaimana kekuatan dan manfaat dari kekompakan dan kebersanaan sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik.

“Kegiatan apapun harus diawali dengan kekompakan dan kebersamaan,  walaupun katakanlah dua tahun terakhir tidak dilaksanakan tetapi Alhamdulillah kondisi kita sudah baik sehingga dapat dilaksanakan lagi dan kita sudah kangen juga, sehingga kami Pemkab Bangka sangat mendukung ini,” kata Mulkan.

Mulkan juga mengajak masyarakat untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, SWT.

Diakuinya,  Pemkab Bangka belum dapat berbuat banyak dari sisi bantuan anggaran, hal ini bagian dari dampak wabah Covid-19.

“Kami sangat mendukung walaupun di mata anggaran kemarin belum masuk, karena kondisi kita belum  menentu ya dan biasanya ini memang agenda tahunan yang dialokasikan anggarannya ke dinas pariwistaa dan kebudayaan. Tahun 2023 nanti kami sudah anggarakan, karena kegiatan ini sudah menjadi tradisi tiap tahun masyarakat Kenanga ini,” imbuhnya.

Sebelumnya, tokoh masyarakat yang juga tokoh agama Kampung Kenanga, H Suhardan mengatakan tradisi perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H  sudah diperbolehkan secara terbuka, namun tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan wabah Covid-19.

"Memang kita sudah dua tahun terakhir ini perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram secara terbuka ditiadakan  karena wabah pandemi Covid-19, Alhamdulillah tahun ini sudah diperbolehkan asalkan tetap menerapkan prokes karena wabah Covid-19 ini masih ada," kata Cik Dan, sapaan akrabnya ditemui di rumahnya, Jumat (29/07/2022).

Menurutnya, perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram merupakan warisan para leluhur dan orangtua masyarakat Kenanga sejak dulu kala yang memaknai peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah yang terjadi di bulan Muharram.

"Dulunya warga Kampung Kenanga itu tinggal agak di daerah pedalaman atau kampung lame, lalu para leluhur atau orang tua kami ini pindah atau hijrah ke daerah kampung yang agak keluar atau dekat jalan raya seperti saat ini, sedikit demi sedikit Alhamdulillah akhirnya wajah Kampung Kenanga ini berubah lebih baik," jelas Cik Dan. 

Baca juga: Menyambut 1 Muharram 1444 H, Ini Dia Makanan Khas Tahun Baru Islam di Berbagai Daerah

Baca juga: Jangan Lupa Baca Doa Ini Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah

Dilanjutkannya, melalui kegiatan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharam ini masyarakat Kampung Kenanga ingin mensyiarkan Islam dan menjalin silahturahmi, sehingga  lebih menguatkan ukhuwayah Islamiah.

"Awalnya memang tradisi ini untuk mengundang keluarga jauh atau sanak saudara yang jauh merantau ke luar Bangka atau sudah tinggal di tempat lain untuk pulang kembali ke kampung halaman, namun ternyata tradisi ini meluas hingga ke masyarakat umum juga ikut serta saling silahturahmi dan saling menguatkan ukhuwayah Islamiah," jelasnya.

Diharapkannya, dengan adanya tradisi ini masyarakat Kampung Kenanga dalam menjalani kehidupan bisa lebih barokah, rukun, damai dan aman meskipun ada ujian-ujian dalam kehidupan ini.

Kue bolu kujo makanan khas di Kampung Kenango saat perayaan 1 Muharram.
Kue bolu kujo makanan khas di Kampung Kenango saat perayaan 1 Muharram. (Bangkapos.com/Edwardi)

Wakil Ketua Panitia Pelaksana Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H Kenanga ini mengatakan kegiatan lainnya yakni ceramah agama, cukuran massal untuk balita, lomba sepakbola antar RT dan lainnya.

"Untuk ceramah agama kita mengundang penceramah dari Jakarta yakni Ustaz Deri Sulaiman dan dari Bangka Barat Ustaz Habib Husen Bin Umar Assegaf dimulai pukul 08.00 WIB Sabtu 30 Juli 2022 di Masjid Al Mukminun Kenanga, setelah ceramah ada kegiatan Nganggung  atau Sepintu Sedulang hingga Salat Zuhur berjamaah, setelah itu kegiatan silahturahmi ke rumah-rumah masyarakat," jelas Cik Dan.

Diakuinya meskipun kondisi saat ini masih ada wabah Covid-19 dan juga keadaan ekonomi mengalami penurunan akibat murahnya harga kelapa sawit dan timah, namun mudah-mudahan tidak mengurangi makna dari perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram ini.

"Karena Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram di Kenanga ini sudah jadi tradisi sejak dulu dan juga jadi even wisata religi dan dikenal luas masyarakat, diharapkannya ke depan sebelum perayaan ini ada perhatian dari pemerintah, misalnya ada operasi pasar murah, bantuan daging ayam atau sapi kepada masyarakat yang kurang mampu, sebab tidak seluruh masyarakat Kenanga ini secara ekonomi mampu melaksanakan ini secara baik," kata Cik Dan.

Diakuinya untuk menu khas perayaan 1 Muharram di Kenanga ini memang ada beberapa masyarakat yang masih menyediakan Kue Bolu Kujo/Kojo  dan menu ayam kampung tim (ayam yang dagingnya sudah dilunakkan).

"Kalau orangtua dulu menggunakan ayam kampung warna bulu hitam, namun kita juga tidak mengerti apa maknanya itu," ujarnya.

Diakuinya dalam pembuatan kue Bolu Kujo ini memang tidak bisa dilakukan sembarangan orang, saat ini paling hanya ada 6-10 orang saja warga Kenanga yang bisa membuatnya.

"Kue Bolu Kujo ini memang menjadi uncek (andalan, red) warga, karena istimewanya memakan kue ini bisa bertahan rasa kenyangnya cukup lama walaupun tidak memakan makanan lainnya," tukasnya. 

(Bangkapos.com/Edwardi)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved