Harga BBM Naik, Driver Ojol Lesu, Sopir Bus di Basel ini Pastikan Tarif Angkutan Naik Rp5 Ribu
Semoga segera ada penyesuaian. Karena kalau di tarif sekarang ini, kita tipis sekali pendapatannya. Belum lagi kadang ada klien yang salah titik ..."
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
Ia menyebut, kenaikan harga BBM membuat mereka merasa dilema, karena rata-rata penumpang bus adlaah masyarakat dari kalangan ekonomi ke bawah.
"Dinaikkan, kami kasihan kepada penumpang. Tapi kalau tidak dinaikkan, kami akan keteter, jadi serba salah," tuturnya.
"Dengan kondisi sekarang ini sepi sekali, masih minus. Setiap hari syukur-syukur dapat 20 orang penumpang pulang pegi untuk menutupi biaya solar," imbuh Ari.
Naiknya harga BBM subsidi jenis solar, membuat biaya operasional ikut membengkak.
"Kemarin sebelum naik, kami ngisi Rp309 ribu dapat 60 liter. Kalau sekarang, harus mengeluarkan biaya Rp408 ribu baru dapat 60 liter. Sehingga biaya operasional kami saat ini naik Rp100 ribu untuk mengisi solar," ungkapnya.
Meski harga BBM telah mengalami kenaikan sejak Sabtu (3/9/2022) lalu, namun masih ada bus yang belum menaikkan tarif. Satu dia taranya Bus Putra Bangka.
Pihak manajemen bus tersebut masih menerapkan tarif lama pada rute Toboali-Pangkalpinang, yang berjarak sekitar 127 Kilo meter.
"Kami masih menggunakan tarif normal, karena kami masih menggunakan loket. Jadi manajemen belum berani menaikkan harga, masih menunggu kebijakan pemerintah," ucap Japrin, satu di antaranya sopir Bus Putra Bangka.
(*/Bangkapos.com/Adi Saputra/ Yuranda/Sela Agustika/spa)