Mulai dari Era Soekarno Hingga Jokowi, Siapa Presiden yang Enggak Pernah Naikin Harga BBM?

Soeharto adalah presiden yang paling lama menjabat, yakni selama 32 tahun.

Selama menjabat sebagai presiden sejak 12 Maret 1967 hingga 21 Mei 1998, Presiden Soeharti diketahui sekitar 21 kali menaikkan harga BBM bersubsidi.

Berdasarkan data yang ada, Presiden Soeharto memang tidak selalu menaikkan harga BBM secara serentak, melainkan untuk satu, dua, atau tiga jenis BBM bersubsidi.

Pada11 Juli 1991 harga premium naik menjadi Rp 550 dari yang sebelumnya Rp 450.

Lalu pada Januari 1993 kembali naik menjadi Rp 700 dan naik lagi menjadi Rp 1.200 di bulan Mei tahun 1998.

Kemudian turun di harga Rp 1.000 di akhir keperiodeannya.

BJ Habibie

Setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998, kedudukannya diganti oleh sang wakil presiden, BJ Habibie.

Baca juga: Profil Virgil van Dijk, Pemain Timnas Belanda yang Siap Jaga Pertahanan pada Piala Dunia 2022

Baca juga: Buruan Daftar! Lowongan Kerja Lion Air untuk Lulusan D3-S1 Semua Jurusan, Ditutup 19 September 2022

Baca juga: Inilah Daftar Harga Motor Listrik Gesits 2022 di 34 Provinsi di Indonesia, Pilih 1 atau 2 Baterai

Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari

Baca juga: 10 Doa Mendatangkan Rezeki dan Kesuksesan Dalam Hidup, Termasuk Dimudahkan Rezeki sebelum Aktivitas

Baca juga: Dahsyatnya Amalan Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Sering Dibaca Nabi, Bisa Dibaca 3 Kali Sehari

Namun, masa jabatan Habibie sebagai presiden terbilang sangat singkat, yaitu sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

Ketika BJ Habibie memimpin, harga BBM bersubsidi masih sama dengan harga terakhir pada masa pemerintah Soeharto.

Dengan demikian, selama menjabat sebagai presiden, BJ Habibie tidak pernah melakukan kenaikan atau penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur menjabat sebagai presiden sejak 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001.

Selama sekitar dua tahun menjabat, Gus Dur tercatat sudah enam kali melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Sementara harga Premium hanya sekali naik yaitu dari harga Rp 1.150 ke harga Rp 1.450 di tahun 2001.