Hacker Tak Selalu Jahat, Inilah Perbedaan Hacker dan Cracker yang Sebenarnya
Awalnya hacker diartikan sebagai ahli yang memanfaatkan pengetahuannya untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan teknologi tanpa niat jahat
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM- Inilah perbedaan antara hacker dan cracker sebenarnya yang harus Anda ketahui.
Kebrutalan sosok Bjorka dalam meretas data pribadi milik Presiden Jokowi cukup menghebohkan jagat Indonesia belakangan ini.
Dia disebut-sebut sebagai hacker atau bahkan dipanggil Hacker Bjorka lantaran kemampuannya yang membobol sejumlah data pribadi orang-orang dan kasus penting.
Terlepas dari sosok Bjorka, istilah hacker secara tak langsung ikut bergaung jadi sorotan masyarakat.
Sayangnya banyak yang salah kaprah soal istilah ini.
Banyak yang mengira bahwa hacker adalah seseorang yang meretas data rahasia untuk kejahatan atau hal negatif.
Padahal awalnya hacker diartikan sebagai ahli yang memanfaatkan pengetahuannya untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan teknologi tanpa adanya niat untuk melakukan kejahatan.
Namun seiring waktu, istilah hacker bergeser dimaknai sebagai pelaku kejahatan yang menggunakan skill-nya untuk melancarkan tindakan ilegal.
Sementara itu orang yang melakukan peretasan data secara tidak sah demi melakukan tindak kejahatan juga memiliki istilah sendiri, yakni dinamakan cracker.
Lebih jelas simak perbedaan antara hacker dan cracker berikut ini.
Melansir dari Greeks For Greeks orang yang ahli dalam hacking dibagi menjadi dua kategori yakni hacker dan cracker.
Hacker merupakan orang yang melakukan peretasan untuk tujuan yang baik, seperti untuk memperoleh lebih banyak ilmu pengetahuan.
Mereka umumnya menemukan celah keamanan untuk memperbaikinya dan tidak berniat merusak data atau jaringan tertentu.
Seorang hacker biasanya dibekali dengan sertifikat legal, misalnya sertifikat CEH.
Mereka juga dikenal sebagai topi putih atau penyelamat.